7.Elysia Adsile

13 11 0
                                    

Happy Reading!😘
Awas! Typo Bertebaran!

😒😒😒😒😒

"Kak Arden"

Ardenis yang sedang bercanda dengan cewek di depannya pun menoleh, saat suara yang familiar menyapa gendang telinganya dengan panggilan khasnya.

"Loh Dira.. Sintya.. Kalian di sini juga?" tanya Ardenis dengan sedikit ke terkejutan di matanya.

"Hehe iya Kak, Kak Arden juga di sini?" jawab Sadira sambil melirik cewek yang tadi bercanda dengan Ardenis.

"Abis dari mana kalian?" bukannya menjawab Ardenis malah balik bertanya.

"Boleh gabung kan Kak? Gak ganggu kan?" giliran Sintya yang bertanya setelah terdiam bebera menit, karena sedang menilai cewek yang sempat bercanda dengan Ardenis.

"Ouh iya boleh lah, silahkan duduk, ganggu kayak orang lagi kencan aja" tanpa menyadari tatapan kedua cewek di depanya Ardenis bertanya lagi.

"Emang abis dari mana kalian?"

"Kita abis dari Timezone Kak" Sintya menjawab dengan semangat.

"Kakak sendiri kanapa bisa di sini?" tanya Sadira.

"Ini Abis beli hadiah buat Diva, ouh iya kalian jangan lupa dateng ya besok malem ke ulang tahun Diva, Kakak lupa-lupa terus mau bilang ke kalian kalo di undang sama Diva" jelas Ardenis.

"Pasti Kak, kita pasti dateng bilangin sama Diva" jawab Sintya.

Neila Adiva Danadyaksa atau di sapa Diva ini adik dari Ardenis yang sekarang kelas IX dan mereka juga lumayan akrab dengan Diva, pasalnya mereka juga beberapa kali main ke rumah Ardenis dengan modus minta di ajarin.

"Oke nanti kakak bilangin"

"Iya Kak emm.. "

Ardenis yang menyadari tatapan Sadira berucap.
"Ouh iya kenalin ini Elys temen kuliah Kakak" Elysia Adsile teman kuliah Ardenis bertemu saat hari pendaftaran dan kebetulan mengambil jurusan yang sama juga .

"Hai Kak Elys, aku Sintya adek kelas Kak Denis waktu SMA" sapa Sintya mengulurkan tangan, walaupun Dia sedikit tidak suka melihat ada cewek lain di dekat Kak Denisnya.

"Hai juga Sintya, gue Elys temen kuliah Denis" Elys yang sedari tadi diam memperhatikan kini menjabat tangan Sintya.

"Gue Sadira, adek kelas Kak Arden juga" kini giliran Sadira dengan muka datar mengulurkan tangan tanpa basa basi.

"Ouh hai Sadira, gue Elys--"

"Udah tau" potong Sadira sebelum Elysia menyelesaikan basa basinya.

"Sadira emang gitu kalo belum kenal sama orang, aslinya asik kok orangnya" kata Ardenis memaklumi memang Sadira kalo belum kenal dengan seseorang Dia akan terlihat cuek terkesan sombong, padahal tidak Dia hanya ingin melihat orang dengan ketulusannya.

"Iya gak papa, kadang emang ada orang kayak gitu, inget gak Den? temen gue yang waktu sama gue di hari pendaftaran juga gitu orangnya" gak nanya batin Sadira, tapi di lihat-lihat Elysia ini orangnya baik dan itu lebih membahayakan bersaing dengan orang yang baik, dari pada orang yang jahat. Tapi hati orang tidak ada yang tau kapan berubahnya kecuali Tuhan.

"Ouh si Selena itu"

"Iya Lena kan gitu orangnya, waktu gue pertama kenal sama dia tuh orangnya cuek banget" ternyata Elysia ini orangnya sungguh cerewet cerita tanpa di minta. siapa yang punya temen kek gitu hayoo?

Ardenis yang mendengarnya hanya mengangguk-anggukan kepala, tanpa tau harus menanggapi bagaimana.

"Terus ya dia it--"

SARDEN ¤® SINDEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang