TentangAlleta2

9 0 2
                                    

Maaf banyak typo
Jangan lupa like dan comment
Selamat membaca
.
.
.

Kini Alleta tengah menunggu pesanan makanan di kantin bersama Grishelda. Dia itu sahabat Alleta dari sd. Banyak orang yang menyebut mereka kembar beda ibu beda ayah. Karna kemana-mana selalu bersama. Banyak yang kagum terhadap kedua gadis itu, karna meski mereka memiliki wajah yang cantik dan keluarga yang bisa dibilang ukup berpengaruh dinegara ini tapi mereka masih bisa berteman dengan siapa pun.

"ini pesanannya Neng Alleta, Neng Grishel" ucap Teh Nunung dengan menaruh pesanan mereka di meja.

"makasih Teh" ucap mereka ke Teh Nunung setelah makanan sudah ada didepan mereka masing-masing.

"iya, Teteh balik ke kios ya, masih banyak pesanan" pamit Teh Nunung

Setelah Teh Nunung balik ke kios, Alleta dan Grishel mulai menyantap makanan mereka. Alleta tadi memesan bakso mercon kesukaannya dan Grishel memesan nasi goring sosis. Alleta ini sangat suka pedas.

"Eh ya Al, nanti temenin gue ke mall ya cari hadiah buat Mami" oh ya Alleta lupa kalau dua hari lagi Mami Gina, Maminya Grishel mau ulangtahun

"boleh deh, gue juga sekalian nanti" setuju Alleta dan keduanya melanjutkan makannya

Tiba-tiba ada yang menarik mangkung bakso Alleta yang masih tersisa lumayan bayak dan tergantikan sepiring nasi goreng spesial. Alleta geram, seapa yang berani-beraninya mengganggu dia yang tengah menikmati baksonya.

"apa sih"kesal Alleta dan melihat siapakah orang yang berani mengganggku kesenangannya dan ternyata dia adalah Abim.

Alleta mendengus dengan sebal "balikin bakso Al bang"

Tidak memperdulikan Alleta yang sedang kesal dengan dirinya, Abim malah duduk didepan Alleta dan memakan bakso yang penuh dengan sambal itu.

Melihat itu Alleta tambah kesal dan ingin merebut mangkuk bakso nya, tapi Abim tak membiarkan niat Alleta berjalan dengan lancar, saat tangan Alleta terulur kearahnya segera dia jauhkan makngkuk bakso dari jangkauan tangan Alleta.

"ck, bang balikin elah"

"nggak, lo inget kan kata gue. Kalau belum makan nasi gak boleh makan bakso apalagi punuh sambel gini" ucap Abim dengan melanjutkan memakan bakso Alleta.

Mendengar itu, Alleta yakin kalau tadi pagi Abim datang kerumah untuk menjemput Dira. Ya begitulah, tak jarang Abim datang kerumahnya pagi-pagi untuk menjemput Dira.

"tinggal makan apa susahnya si Al" gemas Grishel, sejujurnya dia sangat hafal dengan situasi ini. Karna memang hampir setiap hari perdebatan antara bakso dan nasi selalu terjadi dihadapannya.

Alleta mendengus dan dengan ogah-ogahan dia menyendok nasi goreng didepannya. Abim sedari tadi mengawasi Alleta yang memakan nasi goreng itu dengan tidak semangat. Baru empat sendok Alleta sudah menyerah. Dia letakkan sendok itu kepiring dengan sedikit kencang dan meminum jus jeruk nya hingga tersisa seperempat gelas.

Grishel dan Abim sudah hafal dengan situasi seperti ini. Keduanya kini sama-sama memandang Alleta yang seperti tengah gelisah dengan tangan kanan yang berada diatas perutnya. Abim mendengus sebentar sebelum dia beranjak dari duduknya.

"ayo" ajak Abim yang kini telah berdiri di samping Alleta dengan kedua tangan berada dikedua pudak Alleta.

Alleta menurut, dia tak mau membantah lagi. Lebih tepatnya dia tak bisa membantah untuk saat ini, karna sekarang fokusnya ada di rasa sakit yang bersarang diperutnya.

Tentang AlletaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang