Selamat membaca....
Maaf kalo ada typoJangan lupa Vote dan Commentnya ya
.
.
.Ditempat lain lebih tepatnya disebuah warung terdengar gelak tawa anak-anak muda yang kelihatannya sedang merayakan sesuatu.
Mereka saling merebut makanan, minuman, bahkan rokok. Padahal diwarung tersebut masih tersedia banyak, dan Mbok Ti akan siap membuatkan jika diminta.
Tapi ada satu diantara mereka yang hanya termenung duduk di kursi panjang bawah pohon manga yang ada didepan warung tersebut. Terlihat dia sedang memikirkan sesuatu dan tentunya terselip sebatang rokok di bibirnya yang diapit oleh jari tengah dan telunjukknya.
Terdapat kepulan asap disekitarnya, dihitung sudah 2 potong rokok yang dihabiskan cowok itu. Tidak ada niat dia untuk bergabung bersama teman-temnnya. Karna memang sekarang dia sedang membutuhkan ketenangan.
"woy Van ayolah gabung, ngejogrok aja disini dari tadi" ucap Keano salah satu sohib Elvan.
Elvan Melviano, cowok yang dari tadi berdiam diri dibawah pohon. Jika dilihat dia adalah sosok tampan bermata violet yang sangat tajam. Membuat beberapa orang yang jika melihat tatapan itu akan merasakan hawa yang mencekam. Tubuh tinggi tegap yang mampu memikat banyak gadis.
"besok kita pantau SMA Darmawangsa" ucapan Elvan yang lebih terkesan seperti perintah
"ngapain, ada yang nyari gara-gara" tanya Keano, perasaan selama ini mereka tak mempunyai masalah satupun dengan anak Darmawangsa, bahkan banyak teman tongkrongannya yang berasal dari sma Darmawangsa
"nggak" jawab singkat Elvan yang menambah kebingungan Keano
Sebelum Keano tanya lebih lanjut, Elvan sudah beranjak duluan dari tempat duduknya "lah van mau kemana lo, jawab dulu elah"
Elvan tak menghiraukan teriakan Keano, dia tetap berjalan menghampiri motor nya dan pergi dari sana.
Karna tak mendapat jawaban dari Elvan, Keano memilih menghampiri teman temannya lagi. Hanya beberapa yang tersisa, lebih tepatnya hanya tersisa Alvaro dan Delio. Mereka adalah temat dekat Elvan. Hanya mereka bertiga yang bisa sedekat itu dengan Elvan. Memang Elvan memiliki banyak teman, tapi mereka hanya teman biasa lebih tepatnya teman tawuran.
"besok kita pantau SMA Darmawangsa" ucap Keano setelah duduk bergabung dengan Alvaro dan Delio
Mendengar ucapan Keano kedua cowok itu langsung menghentikan kegiatannya, dan beralih menatap Keano. Mereka pikir ini adalah urusan serius jika sudah melakukan pemantauan.
"siapa yang nyari masalah, perasaan anak Darmawagsa nggak ada yang punya masalah sama kita" heran Alvaro, keano sudah menduga kalau temannya akan memiliki pemikiran yang sama dengannya
"menurut lo ada apa yo" tanya Alvaro ke Delio
Delio yang mendapat pertanyaan seperti itu hanya mengangkat kedua pundaknya pertanda dia tidak tau. Dan kembali melakukan kegiatan sebelum Keano datang, yaitu bermain game.
Jangan heran, Delio itu sebelas dua belas dengan Elvan. Tapi bedanya Delio disini sudah memiliki kekasih dan sikapnya kadang terlihat ramah jika moodnya sedang baik. Kalau Elvan mau mood baik atau buruk tetap sama saja menyeramkan.
"eh ini si Elvan yang nyuruh" tanya Alvaro kembali, dan di angguki Keano dengan mulut yang sedang mengunyah kacang telur.
"turutin aja" ucap Delio singkat, dia sudah bosan mendengar bacotannya Alvaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Alleta
Teen Fiction"Ma, mama dimana, bisa pulang sekarang? maag aku kambuh deh kayaknya" "maaf sayang, mama lagi nemenin Dira cari kado. Minta tolong sama Mbok Heti aja ya" "Pa, boleh minta beliin kandang buat kelinci aku?" "ya besok papa suruh mang Diman beli kandang...