Maaf banyak typo
Jangan lupa like dan comment.....
.
.Di pagi hari ini di sebuah kamar dengan nuansa hijau tosca, terlihat seorang gadis tengah bersiap-siap untuk pergi kesekolah. Dia sudah siap dengan seragam putih abu-abunya. Dia menguncir kuda rambutnya yang berwarna hitam legam dan bergelmbang di ujungnya. Sekarang dia sudah siap untuk pergi kesekolah.
Eh, jangan lupakan jam tangan berwarna tosca di pergelangan tangan kirinya. Segera di ambilnya tas yang tadi masih tergantung dan disampirkan di pundak kanannya. Lagi dan lagi tas itu berwarna tosca.
Ditutupnya pintu kamar yang dihiasi gantungan yang bertulis kan Alleta. Ya, kamar itu milik gadis cantik bernama Alleta. Lebih tepatnya Alleta Auristela. Dituruninya satu demi satu anak tangga dihadapannya. Masih di anak tangga yang tengah, Alleta dapat melihat Papa Fandro, Mama Kiran, dan Dira tengah bercengkrama di sertai tawa di meja makan sana. Alleta tersenyum melihat itu.
"Kak Al, ayo sini ngapain bengong di tangga" ajak Dira yang menangkap keberadaan kakaknya yang melamun di tengah tangga.
Alleta tersenyum dan menghampiri mereka "pagi" sapanya dan duduk di kursi samping Dira
"pagi kak"balas Mama Kiran
"pagi Al"balas Papa Fandro
"pagi kak" balas Dira secara bersamaan
" mau makan apa sayang" tawar Mama Kiran yang sekarang sedang mengambilkan nasi goring untuk papa.
"roti aja ma" jawab Alleta
Setelah mengambilkan makanan untuk Papa Fandro, sekarang Mama Kiran berganti mengoles roti dengan selai anggur kesukaan Alleta.
"gak makan nasi aja , sekarang kan hari senin nanti upacara" tawar Papa Fandro yang mengingat kalau hari ini adalah hari senin, jadwal untuk anak sekolah melaksankan upacara bendera.
"enggak napsu pa" tolak Alleta dan memakan roti yang tadi telah disiapkan Mamanya.
"gimana kamu mau gemuk Al, sarapan aja gak napsu mulu" sindir Mama Kiran yang disambut tawa oleh Papa dan Dira
"iya nih, gimana kak Alleta mau gemuk, orang makan aja gak napsu mulu" celetuk Dira setelah tawanya reda.
"harus makan yang banyak Al, lihat kamu sama Dira aja gedenya sama" Alleta mendengus, dia paling tidak suka kalau sudah di sama-samakan apalagi di banding-bandingkan.
"Dira kan suka renang pa, jadi wajar kalau pertumbuhannya cepat" jawab Alleta sabar, padahal di dalam hatinya hanya Alleta dan Tuhan yang tau.
Alleta buru-buru menghabiskan sarapannya, sebelum ada pembicaraan lain yang membuat mood nya pagi ini hancur.
"Al berangkat dulu, Assalamu'alaikum" pamitnya setelah mencium kedua tangan orang tuanya.
"wa'alaikumsalam" balas mereka yang ada disana
"Enggak mau bareng aku sama Papa kak"
" kakak mau naik bis aja" tolak Alleta lembut seraya mengusap rambut Dira yang hari ini dikepang modern.
Keluarganya heran dengan Alleta, pasalnya Alleta termasuk anak dari keluarga yang berkecukupan dia juga sudah diberi mobil oleh Papanya. Tapi mobil itu jarang sekali di pakai. Alleta lebih senang berangkat dan pulang sekolah naik bis umum.
Halte bis tidak terlalu jauh dari kompleks perumahannya, dia hanya perlu berjalan keluar dari gerbang kompleks yang hanya berjarak beberapa rumah saja dengan rumahnya. Dan belok kanan untuk menuju hatel bis.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Alleta
Teen Fiction"Ma, mama dimana, bisa pulang sekarang? maag aku kambuh deh kayaknya" "maaf sayang, mama lagi nemenin Dira cari kado. Minta tolong sama Mbok Heti aja ya" "Pa, boleh minta beliin kandang buat kelinci aku?" "ya besok papa suruh mang Diman beli kandang...