3. Rumah

2.9K 59 3
                                    

Sudah dua minggu Anna tinggal satu atap dengan Alexa membuat Anna serasa berada di neraka. Anna tidak diperbolehkan berlama lama diluar. Jam sepuluh malam dirinya sudah harus berada dirumah, jika tidak maka Alexa akan mengadu sama kedua orangtuanya. Tentu Anna tidak ingin uang jajannya di potong.

"Bosan banget sumpah anjir!" teriak Anna.

"Gue benci banget, kenapa itu cewe rese kudu tinggal bareng gue bangsat argh!"

Hari ini Anna dihukum karena tidak mendengarkan perkataan Axela semalam. Dan berakhirlah dirinya dirumah seharian. Padahal hari ini minggu, ia bisa pergi jalan-jalan atau main ke mall.

Tring tring.

Handphone Anna berdering menampilkan sebuah nama 'Tasya'. Anna segera mengangkatnya.

"Why?"

"Aku ga bisa nelpon kamu lagi gitu?"

"Yah bisa Tasya." Terdengar helaan napas Anna.

"Kamu lagi ada masalah?"

"Karena pulang terlalu malam aku hari ini dikurung seharian dirumah." Jelas Anna.

"Kok bisa?" tanya Tasya.

Sebenarnya Anna sangat malas jika sudah membahas kejadian semalam apalagi itu berhubungan dengan Alexa. Tapi mau tidak mau Anna harua menjelaskannya karena tidak ingin Tasya merengek dan berakhir marah.

"Si cewe rese ngelapor ke mama dan papa Sya."

"Yah, maap yah Na karena aku kamu ga bisa keluar."

"Santai."

"Yaudah kamu istirahad aja, besok juga sekolah."

"Hm."

*****

"Alexa sayang, aku pengen," pinta Jennifer diatas pangkuan Alexa.

Hari minggu adalah hari libur, tapi Alexa pergi ke kantor untuk mengambil beberapa berkasnya yang tertinggal. Alexa tidak menyangka jika Jennifer akan menemuinya di kantor.

"Gue lagi ga mood Jennifer."

"Kamu tuh kenapa jadi dingin sih, biasanya kalo lagi berdua sama aku, kamu selalu memakanku tanpa memberiku waktu istirahat." Sungut Jennifer.

"Itu dulu sebelum lo ninggalin gue, dan lebih milih cowok itu dibanding gue." Alexa mendorong badan Jennifer.

"Sorry baby."

Jennifer tidak ingin menyerah ia tetap mempertahankan posisinya diatas pangkuan Alexa. Ia mengecup sekilas bibir seksi Alexa dan menatap Alexa. Alexa berusaha menjauhkan badannya dari Jennifer.

Jujur saja dia juga sangat menginginkan hal itu, tapi mengingat masa lalunya dengan Jennifer membuat dia kesal. Jennifer kembali mencium bibir Alexa, kali ini ia melumat bibir Alexa, beralih ke leher dan membuat sebuah tanda kepemilikan di leher jenjang Alexa.

Alexa? Ia berusaha menahan desahannya. Jennifer melihat Alexa sedang menutup mata menahan sesuatu, ia tersenyum nakal. Jennifer menjilat halus leher Alexa kemudian turun ke dada Alexa sekaligus membuka kancing kemeja Alexa hingga terlepas.

Jennifer memeluk Alexa dan melepas bra milik Alexa. Ia meremas-remas kedua payudara Alexa membuat Alexa mengeluarkan lenguhan kecil. Jennifer juga menjilat dan menggigit kecil puting Alexa membuat Alexa semakin mengerang kenikmatan.

"Ahhhk."

"Sama seperti dulu aku sangat menyukai putingmu sayang," senyum Jennifer nakal kembali melanjutkan aksinya.

Kini jemari nakal Jennifer menelusuri paha dalam Alexa, menaikkan rok Alexa dan membuka celana dalam miliknya. Jennifer menekan-nekan klitoris Alexa.

"Sssh ahhh.. Ahhh."

"Shitt, Fashhh terhhh ahhh."

"As you wish baby."

Jennifer memasukkan tiga sekaligus jarinya ke dalam vagina Alexa dan memaju-mundurkan jarinya.

"Akhh ahh ssshhh ahhh Jenhh."

"Call me baby."

"Jennihhh ferhhh ahh."

Alexa sampai pada batasnya. Jennifer menjilat semua cairan orgasme Alexa. Ia sangat menyukai cairan milik Alexa.

*****

"Kemana si cewe rese sih, gue kelaparan njir."

"Au ah."

Anna memilih menonton film diruang tamu. Film yang dipilihnya kali ini adalah 'Yes or No'. Anna bukan bagian seperti yang ada di film itu, hanya saja ia menyukainya.

Adegan ciuman berlangsung bersamaan dengan terbukanya pintu rumah menampilkan sosok Alexa yang terkejut dengan apa yang sedang ditonton Anna. Anna yang melihat Alexa baru pulang menatapnya sebentar kemudian beralih fokus menonton.

Alexa melewati Anna begitu saja dan kekamarnya. "Itu cewe sadar ga sih apa yang barusan dia tonton?"

Alexa tidak habis pikir, bahkan setelah dirinya datang Anna seperti tidam merasa melakukan kesalahan.

"Atau jangan-jangan dia juga? Tapi tidak mugkin."

Jennifer memutuskan membersihkan badanya setelahnya turum kedapur memasak makan untuk mereka berdua.

Anna yang mencium aroma lezat bergegas kedapur dan mengambil makananya, Alexa yang baru sadar dengan pakaian Anna langsung tersedak, ia meneguk gelas yang berisi air.

"Pakaian lo ga da yang lebih sopan apa?" tanya Alexa.

Pasalnya Anna kini memakai baju crop yang menampilkan perut langsing dan pusarnya juga menampilkan bagian dadanya yang hampir kelihatan. Anna juga memakain celana pendek seperti celana dalam.

"Salah? Pakaian gue juga."

Alexa meneguk ludahnya kasar dan berusaha untuk fokus pada makanannya, tapi sialnya saat Alexa ingin mengambil makanan yang ada dihadapannya ia tidak sengaja melihat gundukan besar milik Anna.

"Gue selesai. Lo beresin semuanya!" perintah Alexa.

"Dih seenak jidat lo merintah." Kesal Anna.

Setelah merapikan semuanya, Anna kembali pada kegiatannya yaitu menonton.

Anna tertidur pulas diatas sofa tanpa menggunakan selimut. Alexa yang hendak ke dapur melihat Anna tergerak mengambil selimut dan menyelimuti badan Anna.

"Sialan. Gadis kecil itu bener-bener membuat nafsuku meningkat."

Axella Dan AnnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang