Liu Rin Yu

t i g a

Cahaya matahari menerobos masuk melalui celah-celah kecil yang terhalangi oleh rimbun nya pepohonan di Pengasingan Ryu. Burung-burung kecil terbang dan hinggap di dahan pohon lalu berkicau dengan riang. Angin sejuk berhembus pelan masuk melalui jendela yang terbuka.

Tangan seputih salju yang lentik mengangkat cangkir teh dan meminum nya dengan gerakan anggun. Di atas meja tersedia beberapa manisan seperti macaron dan kue. Namun tampaknya penampilan manis dari kue-kue itu tidak menarik perhatian Rin Yu.

Ini adalah hari ketiga setelah terbangun didunia yang tampaknya sama saja seperti dunia lamanya. Rin Yu benar-benar merasa Dewa tidak mengijinkan nya pergi dari takdir nya sebagai Putri Kekaisaran.

Sebagai Putri Kekaisaran di masalalu, sangat berbeda dengan sekarang. Di masalalu, ia adalah seorang Putri dari Kekaisaran. Cantik dan berbakat. Semua wanita menjadikan dirinya panutan dan semua pria berlomba-lomba ingin menikah dengannya. Namun, saat itu Rin Yu tidak tertarik dengan pernikahan ataupun perebutan tahta yang sedang terjadi di istana. Karena ia adalah seorang Putri satu satunya dan memiliki lima saudara laki-laki tentu saja ia tidak akan mau repot-repot menghabiskan waktu untuk bersaing dengan mereka.

Akhirnya ia mengambil jalan sebagai Jenderal. Rin Yu adalah satu-satunya Jenderal yang berasal dari wanita kala itu. Ia hidup dengan damai dan menganggap jalan yang diambil nya tidak salah. Setiap ada peperangan di perbatasan, ia dengan sigap memimpin seluruh pasukan dan membantu mengusir musuh. Ayah nya adalah Kaisar memberikan penghargaan karena prestasinya. Namun, Rin Yu tidak tahu jika semua saudara laki-laki nya sangat menginginkan kekuatan nya. Terutama kekuatan pasukan militer yang di pimpin di bawah komando nya.

Saat itu Rin Yu adalah wanita polos dan naif. Meskipun ia adalah seorang Jenderal jika di peperangan akan sangat ganas menebas musuhnya tanpa berkedip, namun ketika menghadapi semua saudara laki-laki nya ia akan berubah menjadi gadis lemah lembut, penurut dan percaya bahwa mereka semua tidak akan melibatkan nya dalan situasi yang sulit.

Takdir yang kejam pun datang kepadanya. Saudara kelima nya memberikan sebuah godaan. Rin Yu tidak bisa menolak karena ini demi seluruh rakyat Kekaisaran. Jatuhlah kekuatan militer terkuat ke tangan saudara kelima nya. Rin Yu benar-benar naif dan percaya bahwa saudara kelima akan menggunakan nya dengan baik.

Namun apa yang terjadi sangat bertentangan dengan pikiran nya. Hari itu, saudara kelima nya membunuh semua saudaranya sendiri termasuk Ayah dan Ibu Kekaisaran menyisakan dirinya seorang.

Kemudian dengan bangga saudara kelimanya menunjukkan kepada rakyat bahwa tidak ada yang bisa menentang kekuasaan di bawah perintah nya. Rin Yu bersimpuh di lantai menyaksikan dengan air mata berlinang semua mayat anggota keluarganya tergeletak di bawah kursi tahta.

Saudara kelima berkata, "Terimakasih adik. Karena jasamu aku bisa menduduki tahta ini sekarang. Aku akan menganugerahkan posisi permaisuri padamu."

Rin Yu terkejut, tangan nya mengepal erat. Sorot matanya menatap penuh kebencian. Rin Yu membuka mulut nya yang terasa sesak karena air mata terus mengalir seperti air terjun. "Kau benar-benar tidak tahu malu kak. Setelah mengambil kekaisaran dan membunuh ayah dan ibu serta semuanya, kau ingin menikah dengan ku?" Rin Yu berucap dengan nada suara penuh amarah.

Saudara kelima nya dengan santai duduk di kursi tahta. Menjadikan posisi Rin Yu berlutut di bawah kakinya. Sangat menyenangkan melihat wanita tunduk di bawah kaki nya. Bibir pria itu menyeringai penuh nafsu. "Adik keenam sangat cantik. Aku akan membuat mu mengambil posisi permaisuri dan kita akan memimpin kekaisaran bersama." Suaranya penuh akan kebahagian seolah inilah hari yang telah di dinantikan akhirnya datang.

Rin Yu akhirnya membulatkan tekad. Mengambil sebuah belati yang tergeletak di bawah kakinya. Dengan gemetar tangan nya mengarahkan belati itu kelehernya. "Aku tidak akan sudi menikahi tiran seperti mu, Kak. Aku benar-benar membenci mu!"