31.12.2020
(20.39)"2020 memang tahun yang luarbiasa. Banyak peristiwa menyayat hati dan memberi duka. 2020 adalah tahun penuh kenangan, iya kenangan menyedihkan.
Tapi walaupun begitu, mengapa rasanya aku tidak ingin melepaskan 2020? 2021 tinggal menunggu jam, tapi rasanya aku ingin tetap terjebak di 2020. Aneh ya?
Mau tau kenapa?
Karena aku takut merusak tahun baruku dengan melewatkan mereka dengan sia-sia. Aku takut tidak mempunyai kenangan yang menyenangkan di 2021. Aku takut semua harapan dan keinginanku tidak terwujud.
Iya memang pengecut, memang terlalu overthink. Tapi melihat hari-hariku 365 hari kebelakang, rasanya aku tidak pantas mendapatkan tahun baru. Bukannya aku menyerah atau malas. Aku hanya terlalu takut. Bagaimana hari-hariku menjalani kehidupan monokrom. Punya tujuan, tapi tidak diwujudkan. Payah.Tapi aku akhirnya sadar.
Waktu tidak akan berhenti untukmu.Yang ada, kita yang lenyap dimakan waktu. Jadi, aku kembali berfikir. Mau bagaimanapun, hari akan terus berjalan. Begitu juga mimpiku. Semua akan selalu baik-baik saja jika kalian berani bertanggung jawab, meneruskan apa yang sudah kita perbuat, meneruskan apa yang orang lain usahakan untuk kita. Jangan takut untuk bergerak. Bahkan jika itu lambat, selalu ada waktu yang menemanimu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Serbuk Berlian
PoesíaIni bukan sekedar goresan biasa, melainkan goresan penuh makna dengan taburan serbuk berlian yang melambangkan perasaan si penggores. Tidak semua orang dapat mengerti arti dari goresan ini. Hanya mereka yang istimewa yang dapat memahaminya.