(4)

5.3K 408 58
                                    

Ga typo ga life
Enjoy it!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Hyung.. apa yang-"

Bruk!

Haechan mengerjapkan matanya, dia masih belum sadar akan situasi.

Johnny, that's little shit! Kini pingsan menimpa tubuh Haechan.
Sekuat tenaga pria mungil itu berusaha menyingkirkan tubuh besar kakaknya dari atas tubuhnya.

Perlu dicatat, pertama, tubuh Johnny itu kelewat besar, kedua, Haechan terlalu mungil untuk dapat mengangkat atau mendorong tubuh besar diatasnya agar menyingkir.

"Aisshhh berat sekali" gerutunya hampir menangis karna tak seincipun tubuh besar itu mampu ia geser.

Dengan mengerahkan seluruh tenaganya, Haechan mendorong tubuh besar itu, hingga terlentang disampingnya.

Wajah bocah berambut coklat karamel itu sudah memerah.
Antara menahan kesal dan tangis sedari tadi.

Segera ia bangkit dan mengambil handuk, ia harus mandi, dan mungkin malam ini dia akan tidur di sofa saja, dia mual mencium bau Hyungnya yang memabukkan.
Ya! Aroma alkohol masih begitu menyengat dari tubuh pria besar itu.

Haechan sampai bertanya-tanya berapa banyak minuman yang habis diteguk kakaknya itu.

Beruntung ruangan ini sangat luas, selain kamar yang ditempati Johnny, ada dapur minimalis dan ruang tamu nyaman dengan sofa empuk.
Juga perabot minimalis yang begitu lengkap, sepertinya Johnny benar-benar mempersiapkan kepindahnnya dengan matang.

Haechan memasuki satu-satunya kamar mandi yang ada diruangan itu.
Menanggalkan semua pakaiannya untuk membersihkan diri dibawah guyuran shower.

Haechan akan memikirkan cara agar dia bisa pindah dan tinggal dikamar asrama Renjun besok.
Sekarang yang harus dia lakukan hanya mandi, lalu mengistirahatkan dirinya.

Guyuran air hangat dari shower diatasnya benar-benar membuatnya relax.
Haechan sesekali bersenandung ria sambil menggosok kepalanya yang penuh busa shampo.

"Akh.. kepalaku"
Johnny tersadar dari pingsan, dia memandangi sekeliling.

Ini kamar asramanya, tapi dimana adiknya?
Johnny mendudukkan diri, kepalanya masih berkunang-kunang.
Samar dia mendengar suara guyuran air dari arah kamar mandi.

"Apa Haechan sedang mandi?" Gumamnya seorang diri.

Johnny memutuskan bangkit, meraih handuk bersih dilaci sebelum masuk kedalam kamar mandi.
Niatnya akan menunggu Haechan selesai mandi disana.
Tapi matanya langsung terbelalak saat melihat pemandangan erotis dihadapannya.

Disana, tepat dibawah guyuran air shower, tubuh polos yang ia impikan sedari dulu terpampang jelas.
Kulit Tan eksotis milik si makhluk mungil itu nampak mengkilat karna basah.

Haechan tak menutup tirainya, apa dia sengaja menggodaku?

Tubuh Johnny bergerak tanpa komando, menjatuhkan handuk bersih yang ia bawa begitu saja.

Tap

Tap

Tap

Haechan menoleh, matanya sukses membulat saat melihat Hyungnya berjalan kearahnya.

MINE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang