a

163 25 1
                                    

'bunda, jangan pergi bunda...'

'bunda, ajak Kun pergi juga. disini gelap...'

'bunda, ayah mau kemana? kenapa dia pergi?'

'bunda, bunda cantik. bunda selalu cantik ☺️'

'bunda, dibelakang bunda ada yang bawa pisau!'

'bunda hiks..'

"HAH"

Kun bangun dengan kondisi wajah dan lehernya dipenuhi keringat dingin yang disebabkan oleh mimpi buruknya tadi.

"itu lagi itu lagi."

tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya.

"tuan muda? apa tuan muda mimpi buruk lagi? tadi saya mendengar tuan muda berteriak.."

Kun menoleh sebentar kearahnya, lalu mengangguk kecil.

"biasalah bi, oh iya, mama papa mana?"

"tuan dan nyonya besar baru juga bangun tidur tuan, sekarang lebih baik tuan muda mandi agar dapat sarapan bersama dengan tuan dan nyonya besar"

"iya bi, nanti saya turun"

"baik tuan, saya permisi dulu."

perempuan yang sejak tadi Kun panggil Bibi itu mulai beralih dari pandangannya dan keluar dari kamar Kun.

perempuan itulah yang sudah mengurus Kun sejak kecil, disaat mama dan papanya sibuk dengan pekerjaan.

sekarang Kun sedang melangkah ke kamar mandi, namun, saya ia tengah berjalan melewati rak buku dikamarnya, matanya menangkap kalender.

"ah, sudah tanggal 10 ternyata...

Kun menggantungkan kalimatnya.

...selamat ulang tahun, Seo Kesayanganku."

~di ruang makan

"selamat pagi Pa, Ma."

Kun berjalan menghampiri meja makan ukuran 3 x 1,5 meter itu.

"selamat pagi sayang."

Sahut mama Doyoung, nyonya besar keluarga ini.

"hari ini kamu ada kuliah?"

nah, yang bertanya itu papa Taeil, sang kepala keluarga.

"hm, nanti jam 10, habis ini aku mau kerumah Dery."

hening sebentar.

"oh iya mama lupa, udah lama mama ga ketemu mamanya Hendery, si Winwin. gimana kabar mereka? baik-baik aja kan? mama titip salam ya nak."

"ya gitulah, kaya biasa. iya nanti Kun sampein."

sebenarnya, keluarga yang hanya terdiri dari 3 anggota itu tidak terlalu akrab dan hangat layaknya keluarga lain. ya bisa dibilang, keluarga mereka ini terlalu senjang satu sama lain.

"ma, papa sudah selesai makan. papa tunggu di mobil ya."

"iya pa, nanti mama nyusul."

"mama sama papa keluar kota lagi?"

"hmm, lebih tepatnya keluar negeri sayang."

Kun hanya membalas dengan "o"

"baik-baik ya disini, kuliah yang bener, jangan telat makan, jangan suka pulang malem, cari pacar sana biar ga kaku-kaku banget kamunya, mama sama papa pergi agak lama kali ini. sekitar sebulanan."

"iya ma."

"kamu mau nitip apa hm?"

"nothing, mama sama papa pulang dengan selamat aja udah cukup."

Doyoung gemas. anak tunggalnya itu begitu manis baginya. memang bisa dibilang Kun sangat kaku pada mereka, namun disisi lain, Kun tetap menyayangi dan sangat mengkhawatirkan kedua orang tuanya itu.

"you are so sweet, Gon."

"i think i'm not that sweet."

cup!

mama Doyoung mengecup pipi kirinya. tubuh Kun seketika menghangat.

"see you later, sayang."

"ya, mom. bye."

mama Doyoung perlahan berjalan menjauhi meja makan dengan tujuan pintu utama mansion keluarga Moon itu.










tbc!

gimana first impression kalian gaiseuu?

maapppp kalo ga ngefeel ceritanya :(

garing kan pasti :(

krisarnya dongg kalo adaa

vommentnya juseyo~~

sayang readers banyak banyak!

—Jeonglifaa

Healer -kunyangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang