d

147 17 3
                                    

setelah lelah bertarung bantal lima menit, mereka merebahkan diri di sofa yang terlihat mewah di pusat ruang tamu itu.

tiba-tiba datang seorang lelaki dari arah dapur, kelihatannya ia baru saja selesai mencuci piring.

"yeuuuu ni anak bedua tiap ketemu gelud aja kerjaannya, ga bosen?"

lelaki bernama Kang Dejun itu menoyor kepala Kun dan Hendery.

"aduh sakit yang ah, jahat banget kamu sama pacar sendiri:(" —Hendery yang lagi pout gegara diamukin pacarnya

"iye maap mba maung" —Kun

"dih, ngomong apa lu barusan? yakali muka gue yang modelan nyonya cullen begini lu kata maung? mau gue putusin urat nadi lu?"

Hendery yang sejak tadi menyimak pertengkaran pacar dan sahabatnya itu pun diam-diam menahan tawa setelah mendengar omongan Dejun tadi.

"yang, kamu ketawain aku hah?! oh gini ya kamu sama pacar sendiri..." Dejun mengambil bantal sofa dan melemparkannya ke kepala Hendery.

"ng-ngga yang seriusan, aku ngetawain si Gon inilho bukan kamu.." bela Hendery.

"dih, ngapain lu ngetawain gue? muka gue yang overall perfect gini bagian mananya yang bisa lu ketawain hah?!"

'readers, tolong evakuasi aku sekarang juga dari sini hikss :(' —suara hati Hendery, putus asa banget abis diamukin duo maung:(

kasian Hendery ya yeorobun :(

maapin author ye der 😭 buat seru-seruan doang inimah 😭

maapin author ye der 😭 buat seru-seruan doang inimah 😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'sakit hati gue thor, lu nistain gue mulu deh perasaan.'
—Hendery yang tersakiti.

dah dah lanjot gais

"apasi kalian yaallah, berantakan kan mansion mahal  saya jadinya:)" —sang bapak baru aja pulang dari pasar  abis dibabuin ma bininya

"eh om, sawadikap."

Kun menundukkan badannya 100° didepan Yuta.

"oi sawadikap apaan anjir, om Yuta kan orang Jepang!"
Dejun mencubit lengan Kun

"e-eh salah om.."

Yuta menahan tawa.

"masa Gon lupa om orang Jepang? emang muka om muka Thai gitu ya? makanya sampe sawadikap begitu wkwk" 

"awokwokwowkwo" —Hendery selaku anak durhaka

"om Yuta darimana? abis bawa belanjaan kaya gitu, berarti dari pasar dong ya.."

"heem, om dari pasar. Bi Yoona, tolong diambil nih belanjaan saya." perintah Yuta pada asisten rumah tangganya.

"lho, kenapa tuan besar yang pergi ke pasar? harusnya suruh bibi saja tuan."

"Winwin nyuruh saya yang ke pasar, kayanya dia lagi marah sama saya tuh."

"oh iya om, tante Win mana?"

"ya saya mana tau, tadi dia ngambil black card saya secara paksa, kayanya ke mall deh.."

"yeu si papa mah, giliran mama minta black card boleh, kok pas aheng minta kemaren-kemaren ga dikasih? :(" —Hendery pout ke sekian kalinya.

"kamu kan nak pungut."

"ish papa mah kebiasaan:("

Hendery ngambek, terus dia lari ke kamarnya di lantai atas sambil tangannya pura-pura nyeka air mata gitu, padahal gaada air matanya.

"KALIAN JAHAT HUHU.. JANGAN KEJER AHENG!"

berakhir dengan om Yuta bilang "bukan anak gue."























































tbc!

maap der khusus chapter ini author pengen nistain kamu wkwk

vote comment yang banyak ya readers-readersku 💞

—Jeonglifaa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Healer -kunyangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang