Chapter I

130 20 5
                                    













12 April 2015
Tanggal pernikahan Sehun dan Luhan. Sudah 5 tahun mereka menikah, selama pernikahan nya semua terasa tentram, tak ada konflik berat hanya beberapa perdebatan kecil dan ya Luhan tak masalah soal itu.

Luhan mencintai Sehun, begitu pula sebaliknya. Mereka tidak memiliki anak, karena pada dasarnya mereka adalah pasangan gay. Sebelum memutuskan untuk menikah sebenarnya mereka melalui masa masa sangat sulit, tidak disetujui oleh keluarga dan diasingkan oleh para kerabat dekat.

Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk pergi jauh dari rumah, sebenarnya pertemuan mereka berdua cukup singkat. Berawal dari Luhan yang ingin berlibur ke korea dan tersesat diclub malam para gay. Ditempat itu lah Luhan bertemu Sehun yang tampak bersedih hati.

20 April 2014

"Hai, boleh aku duduk disini?"

"Ya, silahkan."

"Uhm , sebenarnya aku tersesat, dan aku tidak tau jika yeah ini club malam."

"Jadi?"

"Bolehkan aku minta bantuanmu untuk mengantarkanku ke Jalan M Apartemen K. Aku dari China, aku berniat menetap disini."

"Baiklah, lagi pula aku juga tinggal disalah satu apartemen itu."

"Ah, aku terbantu sekali. Terima kasih uhm .."

"Sehun, Namaku Oh Sehun"

Ah dia pria yang tampan. Luhan tersenyum manis menatap pria dihadapan nya.

"Aku Luhan."

~

Yah hanya pertemuan singkat dan mereka menjadi dekat, seiring berjalan nya waktu. Luhan dan Sehun semakin dekat dari hari ke hari.

Sehun yang memutuskan untuk tinggal diapartemen yang sama dengan Luhan, Dan Luhan yang mulai menjadi seperti pengurus rumah.
Masih dalam hubungan yang sama, hanya rekan tapi hanya dalam beberapa bulan.

Tanpa mereka sadari hubungan mereka sudah benar benar berjalan selama hampir setahun, akhirnya mereka berdua memutuskan untuk menemui kedua keluarga masing masing. Walaupun harus menerima kenyataan jika keduanya tidak diterima lagi sebagai bagian keluarga, mereka berdua tetap bisa tersenyum. Karena mereka berdua yakin, jika inilah yang terbaik.

Baik itu untuk Sehun, maupun Luhan.
Ini adalah keputusan mereka.

~


18 Januari 2021

"Hao, bangun nak. waktunya berangkat sekolah."

"Ughh , babaaa."

"Ayo cepat bangun, sebelum appamu marah melihatmu belum siap berangkat."

"Baba, badanku terasa lemas."

"Apa kau sakit? Ya tuhan, panas sekali."

Setelah menyentuh dahi anaknya yang berusia 15 tahun , pria yang dipanggil baba ini mulai mengambi termometer untuk mengukur suhu badan anaknya.

"38.3 haowen, bagus sekali kau demam nak. hari ini tak usah masuk sekolah, kau harus patuh pada baba. jangan bermain diluar tanpa mengenakan syal. mengerti!?"

"Ya , baba. Maafkan aku."

Luhan, pria yang dipanggil baba oleh anak yang bernama Haowen. Luhan memeluk anak nya dengan sayang, sangat terasa jika suhu tubuh anak nya benar benar panas.

it's not FiNe [HUNHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang