BRAKK......
"Anjing jantung gua" umpat bara saat mendengar tendangan dari arah luar pintu gudang saat sedang asik merokok.
Dia hampir saja membuang rokoknya jika itu tidak melihat siapa yang menendang pintu tadi. Kalau sampai dia ketahuan guru bisa Brabe nih. Yah walaupun bara ngga takut tapi dia masih takut orangtua.
"We are not in same class" Ucap gadis yang menendang pintu tadi sambil duduk memandang kesal bara.
"Trus gua harus bilang Wow gituh?" Ucap baru kembali melanjutkan kegiatan merokoknya.
"Bara you...."
"Ape? Ape lagi sih sila...sumpah lu ngga dirumah. Ngga disekolah gangguin gua mulu perasaan"
Sila yang mendengar hal itu langsung mendelik tajam lalu merebut rokok yang ada ditangan bara dan menginjaknya hingga tak berbentuk.
"TIIIDAAAKKKK..." Teriak bara sambil menatap nanar rokok satu-satunya hari ini.
Mendengar teriakan dari arah gudang lima orang teman bara yang baru datang berlari mengerubungi bara dan sila.
"Kenape bar kenape?"
"what's wrong bar?"
"Siape yang kerasukan bar?"
"Bar otak masih ada kan bar?"
Pertanyaan- Pertanyaan itu langsung membuat telinga sila berdengung dan membuat nya membanting kursi yang berada disampingnya. Semua orang disana langsung diam melihat sila membanting kursi tapi tidak dengan bara yang masih menatap nanar rokoknya.
"Gue yang kesurupan. Kenapa lu semua mau rukyah gua?"
Semua yang mendengar sila berbicara langsung diam pasalnya kembaran bara ini sangat barbar dan benar-benar seperti bara jika sudah marah. Tak pandang bulu dan langsung membanting orang.
Walaupun kembaran Bara Ayudi Zalazar sang badboy SMA CAKRAWALA ini perempuan tapi jangan salah dia bahkan lebih menakutkan dari bara yang notabennya seorang pria ketua geng pula.
Sila Aluna Zalazar atau kerap dipanggil sila adalah gadis yang memiliki tampang bak barbie dan tinggi semampai bermata biru serta kulit putih bak porselen.
Walaupun jika dilihat dari luar sila macam gadis feminim yang cantik bahkan sangat cantik tapi jika dia berbicara maka semua orang langsung bergidik ngeri pasalnya setiap ucapannya hanya berputar di antara kasar dan mengumpat.
Jika bara adalah badboy maka sila adalah badgirl dan jika bara adalah ketua geng maka sila adalah wakil nya. Perlu di garis bawahi bahwa jika sila adalah wakil ketua geng maka sudah pasti tawuran adalah makanan sehari hari gadis itu. Pemegang sabuk hitam taekwondo serta karate dan sangat jago dalam balapan liar.
Siapa yang tak kenal sila dijajaran para badgirl dan badboy antar sekolah elite. Adik bara bahkan pernah melawan para pencuri serta preman pasar.
Bara dan sila walaupun kembar tapi tak memiliki rupa yang sama. Bara mewarisi mata sang mama yang memiliki mata hitam legam dan rambut yang hitam lurus tidak seperti sila yang memang mewarisi mata serta rambut kecokelatan sang ayah Aden Zalazar pria keturunan eropa.
Karna perbedaan wajah yang membuat banyak orang berpikir kedekatan sila dan bara adalah karna mereka sepasang kekasih. Serta bara yang memang tidak menggunakan nama belakang Zalazar. Bara hanya menyingkat namanya menjadi Bara Ayudi Z.
Hanya segelintir orang yang tau bahwa mereka bersaudara, hanya teman bara dan sila karna bara memang tidak suka disorot hanya karna nama keluarga Zalazar yang terkenal sangat kaya.
"Ehehehe...neng jangan marah marah atuh ngga baik" ucap septian atau biasa di sapa asep salah satu teman bara atau salah satu anggota geng The gangsta yang dipimpin oleh bara.
Riko, Adnan, Duta dan Jeri yang mendengar ucapan asep langsung mengangguk tanda setuju. Pasalnya hanya asep yang berani untuk berbicara dengan sila jika dalam mode maung.
"Diem lo sep...I don't talk with you" Ucap Sila langsung membungkam asep lantaran takut di banting lagi seperti yang sudah sudah.
Bara yang mendengar hal itu buru-buru menggenggam tangan sila jangan sampai sila membanting temannya lagi, dan dengan wajah yang masih menyisakan kesedihan karna rokoknya, bara membujuk adik kesayangannya itu. Poor bara.
"Sil....calm down Oke..gua bakal cari cara buat bikin kita sekelas tapi lo kudu sabar." Ucap bara menenangkan hati adik kesayangannya itu.
"Promise?"
" I'm promise babe"
"Ck... don't babe me."
" OK..ok sister"
Sila yang mendengar hal itu langsung diam dan mengambil kursi untuk duduk, membuka gawainya dan menghubungi Lea dan Intan sahabatnya.
Bara yang melihat adiknya sudah aman langsung menatap teman-temannya.
"Sep..ke warcok sana. Beliin gua rokok"
"Bentar lagi masuk bar"
"Ck susah amat lo tinggal manjat doang"
"Tap...." Belum sempat asep melanjutkan ucapnya langsung di sela oleh adnan.
"Biar gua aja bar. Gua juga mau beli. Sekalian" asep yang mendengar ucapan adnan langsung menyingkir untuk ikut pada riko dan duta yang sudah mojok dari tadi di sudut ruangan untuk bermain game online.
Bara yang melihat hal itu, hanya geleng-geleng kepala saja karna riko dan duta jika sudah bertemu pasti hanya membahas tentang game online dan melupakan yang lainnya. Dan asep yang seperti orang pms jika sedang dalam mood kurang baik.
"Gua ngikut adnan deh mau beli pulpen" timpal Jeri
Bara yang mendengar hal itu langsung mengangguk dan memberikan uang untuk adnan sekalian untuk beli dua rokok dan pulpen untuk jeri. Setelah menerima uang dari bara mereka berdua pun langsung pergi kewarcok (warung chiko) langganan atau bascame mereka.
Bara memang sebaik itu pada temannya dia tidak seperti badboy yang dimiliki sekolah lain yang bersikap cuek dan dingin serta bersikap tegas kepada temannya. Dan bara tidak seperti itu dia menjunjung tinggi persahabatan.
Bara adalah orang yang humoris dan blak-blakan dihadapan temannya tapi jika dihadapan musuh bara adalah jelmaan harimau.
"Gua ke kantin dulu bar" ucap sila sambil berdiri berjalan kearah pintu.
"Eh sendiri? "
"Lea sama intan ada disana"
"Gua temenin kalau gitu..."
"woyy lu bertiga mojok mulu sini ke kantin. " ucap bara lalu berbalik merangkul baru sila dan berjalan keluar gudang.
"Eh tunggu bar" Teriak asep meninggalkan duta dan riko.
"Anjim kita ditinggal"
"Wei tunggu wei"
********
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE THE APPLE OF MY EYE
Teen FictionCute cover by: @felix_leonardo "SILA!" Teriak garuda menghentikan langkah sila. "Gua setuju jadi pacar lu... asalkan lu berhenti buat jadi badgirl" Mendengar ucapan garuda, sila langsung tersenyum kecil. Sangat kecil sampai itu tak bisa dikatakan...