1

57 12 18
                                    

Happy Reading Malopee!

Happy Reading Malopee!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1. Eneng

Seperti biasa, SONUG di tahun ajaran baru dipenuhi oleh segerombolan lelaki yang bertugas menjaga gerbang. Dengan jubah hitam serta tongkat sihir, mereka memeriksa setiap murid yang melangkah memasuki Sonug Area.

Sonug merupakan satu-satunya sekolah sihir di Indonesia. Dibangun pada tahun 50an, dengan sejarah terahasiakan. Sama seperti Hogwarts, Sonug juga menggunakan sistem asrama sebagai tempat tinggal murid selama belajar di Sonug, pembagian asramanya berdasarkan seleksi kepribadian.

Seleksi asrama selesai. Karena kepribadiannya yang berani, Curto masuk asrama Hipoloryn. Curto meraih jubah berwarna emas serta kalung dengan liontin elang yang merupakan simbol khas Hipoloryn, lalu berjalan beriringan bersama anak lainnya menuju asrama.


Ahh seketika Curto keinget sesuatu.

Pulang ke Indonesia, SMA nya masuk STM, jalan barengan ke tempat tawuran sambil teriak 'Pasti ngana bangka dada kong bajamping jamping anjing anjing banget'

Pasti seru.

Yang kayak di Upin Ipin itu loh.

Tapi Sonug mah mana bisa kayak gitu.

"Anjing anjing banget." refleks Curto.

"Anak tiktok." dengus perempuan disamping Curto.

Curto menoleh. "Dih, main nyaut aja!"

"Dih, cowok main tiktok!" balas perempuan itu meniru nada bicara Curto.

"Emang napa dah kalo gua main tiktok?"

"Jijik tau nggak. Apaan goyang goyang nggak jelas."

"Eh Eneng, tiktok itu nggak selalu goyang. Walaupun goyang, gua mah goyangnya cool gitu kali." balas Curto dengan gaya songong nya.

Bentar.

Cewek samping gue kayak mau...

Muntah?

Curto menoleh.

"Anying, gue kira beneran muntah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Anying, gue kira beneran muntah."

Perempuan itu terkekeh. "Kenalin, gue Thealuna."

•••

Terdengar suara langkah seseorang yang berjalan mendekati ruangan yang digunakan Hipoloryn sebagai kelas pertama mereka. Pintu terbuka menampilkan wanita tua membawa beberapa buku di tangannya.

"Hallo everyone! My name is Mrs. Maria, call me Madam." sapanya riang.

"Okay let's start our first class. Please open chapter one 'flying objects'."

Ohiyaa, Sonug tuh kalo sama guru atau staf wajib pake bahasa inggris.

Semua murid mulai membuka buku masing-masing. Hal pertama yang terlihat adalah halaman kosong. Bingung, para murid menatap Madam dengan tatapan bertanya. Namun, wanita tua yang kerap disapa Madam itu malah tertawa.

Terlihat Madam mulai mengayunkan tongkat sihirnya. "Apar--"

"Aparecium." potong seseorang.

Semua murid menoleh ke arah suara. Disana, di pojok belakang menampilkan lelaki yang tengah duduk santai sambil memainkan tongkat sihir berwarna putih di tangannya.

Lelaki itu berdiri. "Sorry Madam," ucapnya menundukkan kepala. "I'm Raditya."

Madam tersenyum. Ia kira muridnya tidak ada yang tahu mengenai mantra atau hal berbau sihir. "So, what Raditya recited was a spell that made invisible ink visible,"

"Now, follow what I say." lanjutnya.

Curto dan murid lainnya mengangguk.

"Come on, swing your magic wands..." para murid mulai mengayunkan tongkat sihir masing-masing. "... then snap towards the book by saying Aparecium."

"Aparecium!" ucap semua murid bersamaan.

Buku yang semula polos tak berisi, perlahan menimbulkan huruf-huruf. Curto menatap takjub tongkat sihirnya.

Keren ihh.

Curto yang tengah asik memandangi tongkat sihir, terkejut mendengar perempuan di depannya yang mengucapkan mantra sambil mendumel kesal. "Apelecium!"

Ya. Perempuan itu adalah Thealuna, alias Luna. Penasaran, Curto melangkah mendekati Luna.

"Eneng kenapa?" tanya Curto.

"Diem deh! jangan ganggu!" semprot Luna.

"Ditanya baik-baik juga."

Luna mengabaikan Curto. Dengan kesal ia mencoba mengayunkan tongkatnya lagi. "Apelecium!" Lagi-lagi halaman bukunya masih kosong.

"Apelecium! Apelecium!"

Luna memejamkan matanya menahan kesal.

Curto terkekeh. "Aperecium eneng, bukan Apelecium."

Luna mendelik. "Lo mau ngeledek gue?!"

"Dih, enggak. Kan emang Aperecium bukan Apelecium."

"Gue cadel nyet! cadel nih rllllll."






Demi tuhan Curto pengen ngakak.

Demi tuhan Curto pengen ngakak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hallo malopee!

vote comment jangan lupaaaa







Tatak istri sah Om Lee Min Ho.

CURTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang