Umat Tauhid ini adalah air.
Tauhidnya adalah
penghapus dahaga kemanusiaan.
Syariatnya adalah
penyejuk jiwa keadilan.
Tapi ia adalah gelombang air bah
untuk segala kezhaliman.
Terutama puncak segala kezhaliman:
menduakan Allah yang mencipta semesta!Karena ia adalah air,
maka ia takkan berhenti bergerak.
Sekuat apapun engkau menutupnya,
air itu akan mencari jalannya, Tuan...
Engkau tutuplah ia di Utara,
ia akan sambangi engkau di Selatan.
Engkau bungkamlah ia di Timur,
suaranya akan berbisik di Barat.Engkau mungkin bangga hari ini:
sebab lantaran kuasa di genggammu,
engkau menghentikan geraknya.
Tapi ingatlah, banggamu itu sesaat saja, Tuan...
Karena air itu takkan pernah berhenti!Ia mungkin lenyap dari pandangmu.
Tapi ia mungkin sedang meresap ke bumi,
dan bergerak dalam ritme yang tak kau dengar.
Hingga tetiba saja,
kuasa yang kau sangka hebat itu runtuh entah kenapa.Ia mungkin hilang dari pandangmu.
Tapi ia mungkin sedang menguap tinggi bersama awan.
Melayang bersama angkasa nyaksikan pesta pora kuasamu
yang hanya sesaat,
karena dengan segera ia turun sebagai hujan tak terkira!Maka,
saat tangan-tangan kuasa memainkan anginnya
bagai sutradara hendak menghentikan
kisah “sang air” itu di layarnya,
aku mungkin sedih di dalam jiwa.
Tapi itu hanya sesaat dan sungguh tak lama...Karena...
Karena aku akhirnya tersadar lagi:
Bahwa umat ini adalah air!
Air yang takkan mungkin berhenti,
atau dihentikan oleh sesiapa sahaja,
kecuali olehNya, Sang Maha Kuasa penuh Perkasa!Jadi...
Apa gerangan yang hendak Tuan bungkam
dari tetesan-tetesan air ini?
Sungguh kasihan Anda ini Tuan...
Anda hanya memayahkan diri untuk kesenangan sesaat.Akhukum,
Muhammad Ihsan Zainuddin
https://ihsanzainuddin.com/donlot-bahasa-arab-gampang/
KAMU SEDANG MEMBACA
Renungan Kehidupan
SonstigesHanya sepenggalan rasa, mendamba cinta dari sang Ilahi Robbi