Renungan Pagi

8 0 0
                                    

SEBAB WAKTU TERASA CEPAT BERLALU
.
Tak terasa ternyata hari sudah petang...
• Tak terasa tiba-tiba sudah seminggu berlalu...
• Tak terasa pula waktu yang menghampiri kita telah berjalan sekian tahun...
• Sungguh tak terasa, tiba-tiba...
• Semua terasa cepat berlalu...
.
.
🔴 Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda :
"Tidak akan terjadi hari kiamat hingga zaman berdekatan (waktu terasa singkat), Setahun bagaikan sebulan, Sebulan bagaikan sepekan, Sepekan bagaikan sehari, Sehari bagaikan sejam dan Sejam bagaikan terbakarnya pelepah pohon kurma.” (HR. Ahmad, shahih oleh al-Albani dalam al-Jaami’ ash Shaghiir, 7299)
.
👤 *Ibnu Hajar Al-Asqolani* rahimahullahu Ta'ala berkata :
"Sungguh kita telah mendapati cepatnya hari-hari yang telah berlalu dan ini tidak kita jumpai pada masa sebelum zaman kita sekarang ini. Walaupun di masa itu tidak ada kehidupan yang terasa lezat. Dan yang benar bahwa maksud dari semua hal itu adalah *dicabutnya barokah* dari segala sesuatu hingga perihal masa sekalipun. Dan itu merupakan tanda dekatnya hari kiamat." (Fathul Bari 13/19)
.
Subhanallah, diantara tanda terasa cepatnya waktu adalah dicabutnya keberkahan.. Maka sungguh merugi, jika kita tidak mensegerakan dan memperbanyak amal dalam kondisi ini.. Oleh karena itu benarlah perkataan Ibnul Qayyim rahimahullahu ta'ala agar kita tidak merugi tentang waktu yang amat cepat berlalu, beliau rahimahullahu ta'ala berkata :
*“Waktu manusia adalah umurnya yang sebenarnya*. Waktu tersebut adalah waktu yang dimanfaatkan untuk mendapatkan kehidupan yang abadi dan penuh kenikmatan dan terbebas dari kesempitan dan adzab yang pedih. Ketahuilah bahwa berlalunya waktu lebih cepat dari berjalannya awan (mendung). Barangsiapa yang waktunya hanya untuk ketaatan dan beribadah pada Allah, maka itulah waktu dan umurnya yang sebenarnya. Selain itu tidak dinilai sebagai kehidupannya, namun hanya teranggap seperti kehidupan binatang ternak. Jika waktu hanya dihabiskan untuk hal-hal yang membuat lalai, untuk sekedar menghamburkan syahwat (hawa nafsu), berangan-angan yang batil, hanya dihabiskan dengan banyak tidur dan digunakan dalam kebatilan, maka sungguh kematian lebih layak bagi dirinya.” (Kitab Al Jawabul Kafi, 109)
.
👤 *Aun bin ‘Abdillah* rahimahullah berkata :
“Sikapilah bahwa besok adalah ajalmu. Karena begitu banyak orang yang menemui hari besok, ia malah tidak bisa menyempurnakannya. Begitu banyak orang yang berangan-angan panjang umur, ia malah tidak bisa menemui hari esok. Seharusnya ketika engkau mengingat kematian, engkau akan benci terhadap sikap panjang angan-angan.”
.
Beliau juga berkata :
“Sesungguhnya hari yang bermanfaat bagi seorang mukmin di dunia adalah ia merasa bahwa hari esok sulit ia temui.” (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2: 385)
.
Saya memohon kepada Allah Tabaraka wa Ta'ala bagi diri saya dan saudara sekalian keselamatan..

✍🏻 _Abdullah bin Suyitno (عبدالله بن سيتن)_

♻Silahkan share dan raihlah amal jariyah.Semoga memberikan manfaat.
_Jazakumullahu khairan_
🕋🕋🕋🕋🕋🕋🕋🕋🕋🕋

Renungan Kehidupan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang