Pagi dan Pelampiasan

7 0 1
                                    

Tatapan wajah bahagia dalam peroses meleraikan luka, sembari duduk menghadap kaca di sudut kamar kecilnya, seorang manusia yang dilahirkan memiliki banyak kekurangan bernama Angga Wijaksana usianya masih terbilang sangat muda yaitu 19 tahun.

Melangkahkan kaki Ia bergegas untuk melihat tatapan ibu yang penuh perhatian dan kasih sayang kepadanya, namun yang ia mau ternyata tidak lagi bersamanya, meskipun angga belum menerima itu dengan ihlas sepenuhnya.

Menahan dirinya sendiri waktu terasa berputar sangat cepat, ketika ia keluar rumah untuk menghirup udara segar sambil tersenyum kecil, anak ini sangat  tidak ingin menyaksikan kejadian dalam hal pertengkaran keluarga dan hal tersebut sudah terjadi sejak keluarganya masih ada, di pagi yang cerah yang selalu memberikan kehangatan dan senyumannya, angga melihat di balik jendela luar tetangganya sedang bertengkar, dan ia tidak bisa berbuat apa-apa, perlahan mengeluarkan air mata, lalu bertanya!, " Kenapa? " ( Sambil memukul meja di ruang tamu rumahnya) disitu ia melampaui batasan hingga tidak ada tenaga lagi untuk menangis dan berdiri.

Perlahan angga sadar di dalam lamunannya sembari melihat lantai,  yang penuh dengan rasa sakit itu, dia langgung tertawa : hahahahaha sungguh lucu sekali, kenapa saya? Sungguh ironis nasib anak remaja ini, ia ingin menemukan kebahagian kecilpun tidak bisa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

quiet intimidatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang