~ Happy Reading ~
.
.
Jam dinding menunjukkan pukul 23.30 KST. Seorang pria manis bersurai hitam kini mondar-mandir di depan televisi sambil memegang handphonenya. Raut mukanya terlihat gelisah mengkhawatirkan adik sepupunya yang tak kunjung pulang. Hingga pintu apartement itu terbuka dan menampilkan sesosok pria manis lainnya bersurai coklat terang yang menjadi objek kegelisahannya kini menunjukkan batang hidungnya.
"Balapan lagi eoh?" tanyanya sambil berdecak pinggang.
"Kenapa belum tidur hyung? Sudah kubilang tak usah menungguku," jawabnya santai sambil meletakkan tasnya di sofa pergi menuju ke dapur melewati kakak sepupunya itu.
"Yak! Park Jimin, aku yang bertugas mengurusmu disini. Setidaknya kalau pulang malam kabari aku." Namja yang bernama Park Jimin itu mendengus.
"Apa sih hyung, aku bukan anak kecil lagi. Lagipula tadi handphoneku mati," ucapnya sambil memanyunkan bibirnya. Lalu dia mendudukkan dirinya di sofa sambil meneguk segelas air.
"Kau ini ya, sudah berapa kali kuingatkan. Hentikan kebiasaanmu itu dan mulailah belajar lebih rajin, jangan sering membolos kuliah apalagi balapan liar seperti itu."
"Aku membolos beberapa kali pun nilai ujian permata kuliahku masih bagus." Ucapnya sambil melipat tangannya di depan dada. Tentu saja masih dengan wajah cemberutnya itu.
"Ini bukan masalah nilaimu Jim, aku tahu kau itu pintar, tapi perhatikan kebiasaanmu sebagai calon penerus J.Park Group. Jangan bersikap seenaknya apalagi membuang-buang uangmu hanya untuk mengikuti balapan liar dengan teman-temanmu itu. Apa kau tidak kapok setelah kehilangan Lamborghini emasmu yang bagian depannya rusak parah setelah kau tabrakkan ke tiang listrik? Aish.. Untung kau tidak kenapa-kenapa saat itu," ucap Seokjin sambil mengacak-acak rambutnya.
Jimin yang melihatnya hanya mendengus mendengarkan segala ocehan yang dilontarkan kepadanya. Tentu saja Kim Seokjin itu sudah seperti ibu kedua baginya. Bahkan dia sudah kebal mendengarkan segala omelan dari kakak sepupunya yang panjangnya seperti jalan tol. Lalu beberapa detik kemudian seutas senyum terukir di bibirnya.
"Hyung, kebetulan aku menang balapan malam ini, besok temani aku shopping ya."
"Yak, barang tidak berguna apalagi yang akan kau kumpulkan untuk memenuhi ruangan ini hah?"
"Ayolah hyung... Aku hanya mau membeli sneakers dan jam tangan baru. Ah, ingatkan aku untuk membeli game GTA X yang terbaru tentu saja. Oh, besok kubelikan blazer pink keluaran Louis Vuiton yang kau incar itu," rayu Jimin sambil menunjukkan puppy eyesnya. Seokjin hanya menghela nafas panjangnya.
"Yasudah, sana mandi. Ada kimbab di meja makan jika kau belum makan."
"Yey... Kau yang terbaik hyung," ucap Jimin yang tersenyum lebar sambil melompat dari sofa dan menuju ke kamarnya.
Entah berapa kali Seokjin menghelas nafas melihat kelakuan adik sepupunya. Pasalnya, anak dari pamannya itu sudah terbiasa hidup mewah dan dimanja sejak ia kecil. Semua kemauannya selalu dituruti oleh orang tuanya. Bahkan ketika orang yang dimintainya menolak, dia selalu merengek dengan menunjukkan puppy eyesnya yang entah kenapa selalu bisa mengambil hati orang-orang di sekitarnya. Badannya saja yang tumbuh tapi nyatanya jiwa kekanak-kanakannya masih ada.
Jimin adalah anak tunggal dari keluarga Park. Sejak kecil keluarga yang paling dekat dengannya adalah Seokjin, anak dari bibinya yang lebih tua 3 tahun darinya. Setelah lulus SMA Jimin pindah ke Seoul untuk kuliah di Universitas dengan Jurusan Bisnis terbaik demi menjadi penerus J.Park Group. Awalnya Jimin ingin menolak namun akhirnya dia menurut saja karena takut akan dicoret dari kartu keluarga. Tuan dan Nyonya Park tentu saja khawatir jika anaknya yang manja itu dilepaskan begitu saja. Karena itulah mereka mengawasinya dengan menitipkan Jimin kepada Seokjin yang kebetulan kuliah di Universitas yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Shop ꟾ YoonMin [END]
FanfictionSeorang peramal mengatakan kepada Jimin bahwa takdirnya terikat di dua tempat yang berbeda dimana dia harus membebaskan kutukan sang Raja. Jimin tentu tak ingin mempercayai hal itu, namun semua berubah ketika ia bertemu dengan seorang pertapa tua ya...