18

2.6K 180 10
                                    

Sorry... Tadi salah upload chapter. Niatnya update yang ini... Huhuhu...

🙏🏻🙏🏻🙏🏻

______________________________________

Pagi hari setelah kegiatan malam mereka. Ohm terbangun karna hp nya berbunyi.

"Hoi... Siapa lah yang nelpon pagi-pagi." Gerutu Ohm.

"Siapa nih?"

"P'Nut lah.. Ada makanan gak dirumah? Biar P' yang pesenin."

"Ada kok P'. Gak usah, Ohm ada duit juga kok."

"Oh gitu... Yaudah deh, P' mau lanjut kerja lagi."

"Iya P'."

Ohm pun mematikan teleponnya.

Ohm melihat kearah Pluem.

Gila karya gua bagus banget. {Batin Ohm}

"P'... Bangun yuk, udah pagi. Mandi dulu, badan P' lengket banget." Kata Ohm lembut, ia mengecup kening Pluem.

"Ngh... AKHHHH!!!" Teriak Pluem. "Eh kenapa P'? Sakit banget ya? Maaf... Maaf... Ohm gak sengaja." Ohm mulai nangis. "Aw... Kan yang sakit pinggang aku, kok kamu yang nangis??" Tanya Pluem. "Aku gak bisa liat kamu kesakitan kayak gini. Sakit banget ya? Maaf ya... Aku gak gitu lagi deh, janji..." Tangisan Ohm makin kencang.

Ia tidak tega melihat Pluem yang meringis kesakitan. Pluem pun memeluk Ohm.

"Cup... Cup... Cup... Bayi besar aku. Nanti kan tinggal di obatin sayang. Sekarang bantu aku duduk ya." Pluem mengusap air mata Ohm.

Dengan sigap Ohm langsung membantu Pluem duduk.

"Aku ambil salep ya. Mungkin daddy punya." Kata Ohm. Ia menutupi tubuh telanjang Pluem dengan selimut, ia juga memakai bajunya dan langsung kekamar MewGulf.

Ohm sudah berada dikamar MewGulf. Ia melihat sekeliling, dan berhenti pada lemari cukup besar. Saat dibuka...

"E buset... Pantesan daddy pengen kamarnya kedap suara, tiap malem main njir. Banyak bener stock nya." Monolog Ohm. Lalu ia mengambil salep yang ada di dalam box kecil.

.
.
.
.
.
.
.

"Aw... Pelan-pelan Ohm, perih." Sekarang ini Ohm sedang memberikan salep kepada lubang Pluem, ia meringis melihatnya.

Pasti semalem gua kasar banget dah, ampe lecet gini {Batin Ohm}

"Sshh... Pelan-pelan Ohm. Perih banget tau." Keluh Pluem. "Iya sayang iya... Nah selesai." Ohm merapihkan perlengkapan obat untuk Pluem. "Mau mandi sendiri atau aku mandiin?" Tanya Ohm. "Mandi sendiri... Nanti malah lebih dari mandi." Tolak Pluem. "Hahahaha... Yaudah kamu mandi, aku siapin baju gantinya."

Pluem berjalan tertatih ke kamar mandi, Ohm mengambil baju nya. Ia malas kalau kerumah Tay dulu, jadinya ia memberikan bajunya untuk Pluem.

.
.
.
.
.
.
.

"Makan apaan ya? Masa gua harus biarin P'Pluem masak sih. Kasian masih susah buat diri lama. Pesen aja kali ya." Monolog Ohm.

Namun Ohm malas menunggu. Akhirnya dia melihat isi kulkas, ada sisa kare (Kari). Yah, mau tidak mau dia harus memanaskan kare tersebut.

"Ohm..." Paling Pluem pelan. "Iya yang? Aku didapur." Pluem menghampiri Ohm. "Kayaknya badan kita gedenya hampir sama deh, kok baju aku masih kegedean dikamu ya." Kata Ohm. "Ihh.... Eh kamu masak apa?" "Oh ini, aku cuman manasin Kare kok. Udah duduk sana. Aku yang siapin."

Raikantopeni GangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang