CHAPTER SATU : WHO AM I?

3 0 0
                                    


"Mom, are you there?"

"Mom please , are you hear me?"

"Mom , aku naik ya"

Teriak Jeje dari bawah tangga loteng rumahnya yang cukup tua itu. Suara teriakaannya cukup menggema, namun percuma desibel itu tak sampai ke telinga sang mama.

Sudah hampir 1 jam jeje menunggu mamanya yang sedari awal pamit ke atas loteng untuk mengambil baju-baju tak terpakai. Sengaja mereka kumpulkan baju baju layak pakai untuk di kemuadian hari sumbangkan kepada korban bencana alam yang membutuhkan sandang.

Loteng itu sedikit pengap,kotor,dan tentunyaa berdebu. Semenjak kakak pertamanya pergi kuliah ke london , ayahnya tidak pernah menyenuh loteng diatas itu. Ini pertama kali sejak 3 tahun yang lalu ada kejadian aneh diloteng yang menyebabkan ayahku harus dirawat dirumah sakit karena sakit mata teamat parah usai membersihkan loteng. Dokter berkata itu hanya sakit mata karena debu biasa. Ayah terlalu bersemangat bersih-bersih saat itu, hingga banyak debu debu yang menempel dimata ayahku.

Itu kata dokter tentunya, ibu dan kakak kakakku percaya itu semua.

But , im not, excactly big noo. Aku paham betul ayahku terkena radiasi dari bocornya portal dirumah kami. I saw, How the cosmic portal are opened. Hal itu sungguh terjadi.

1 week ago , one hour before the accident.

Pukul 6 pagi tepat, jeje telah menyelesaikan rutinitas paginya. Yoga,belajar jurus jurus baru seperti muaythai,taekwondo dan jurus silat lainnya. Oiyaa tak lupa, minum 3 gelas air putih dan vitamin. Gadis 16 tahun itu menjaga stamina tubuhnya sebelum battle dimulai. Sebelum berdiri di tanah perebutan yang telah ia incar dari bulan lalu. Sebelum bertemu sang pemilik tanah yang konon katanya mempunyai banyak ekuipment dan skillnya yang berlevel tinggi.

"Mom , perlu bantuanku untuk memasak sarapan?" teriak jeje dari lantai 2 kamarnya

" Nggak usah sayang, kamu bantu ayah bersihin loteng aja"

"Omg Mom padahal aku berniat mau mandi kalau nggak jadi bantuin mom lho, kak jo aja deh mom yang bantuin ayah" Gerutu Jeje dengan masih sedikit berteriak

"No wayy, iam little bit busy mom , jangan akuu .... kak zee aja sana yang longgar" sahut jo dari ruang tengahnya. Jo yang katanya sibuk ,ternyata malah seru berkutat dengan psp nya sepagi ini. Ia memang lagi demen banget lama-lama pacaran sama psp barunya itu. Bahkkan setiap weekend , bukannya membantu bersih bersih rumah malah asyik sendiri diruang tengah bermain game. Menjengkelkan bukan?

Zee yang disebut namanya juga tak kunjung menyahut. Jeje berinisiatif ke kamar kakaknya itu untuk memintanya membantu ayah membrrsihkan loteng. Sesampainya dikamar , jeje melihat zee sedang serius membaca buku yang ada ditangannya. Karena tak enak hati mengganggu kakanya yang akan segera berangkat ke negeri orang itu ,akhirnya jeje pergi meninggalkannya dan mau tak mau ia sendiri yang harus bergegas membantu ayahnya . Tanpa sepengetahuan jeje , zee tertawa licik dibalik pintu. Ia merasa berhasil mengerjai si bungsu dengan lesung pipit manis itu . Nyatanya zee sedari tadi tidak belajar tapi malah marathon nonton series drama korea ,dan ia memegang ipadnya dibalik buku tebalnya itu. wkwkwk

"Ayah sini aku bantu" Ucap jeje setngah berlari menyusul dari belakang tubuh ayahnya , ia ikut mengangkat tangga kecil yang akan digunakan untuk memanjat ke loteng.

"loh kak jo mana , kok kamu yang bantu" tanya sang ayah kebingungan

"Biasa yah , kak jo lagi emergency meeting bareng ps sontoloyonya itu. Ayah sih , bolehin kak jo beli ps keluaran terbaru , dia jadi gak mau putus sama pacarnya itu yah"

TRIPOLAND : THE LAND OF DREAMSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang