prolog

9 7 4
                                    

"Morning all" sapanya sambil duduk yang sering di duduki saat makan di ruang makan.

"Pagi" jawab se rempak yang ada di meja makan.

"Bang, gue bareng loe ya?" menatap Abang yang bernama Niko.

Niko Mahardika dan Fiko Mahardika mereka Kembar identik, jika Fiko dengan sifat jahilnya gonta- gonti pacar dan kelewat absrud, lain halnya dengan Niko yang mempunyai sifat Dingin sampai sering dijuliki Lemari Es Berjalan  terlalu cuek.

"Hemm" cuek, jelas, padat.

Shilla yang mendengar hanya memotar bola matanya malas.

"Nggak ada yang lain apa Bang selain 'Hemm'?" ujarnya kelewat kesal sama Abangnya ini, Shilla heran,ngedam apa sih bundanya sampai-sampai Abang yang satu ini kelewat cuek dan dingin.

"Udah-udah, shilla kamu makan saja biar nanti nggak telat" derai bunda yang sudah tau sifat kelakuan Shilla.

"Iya Bun"

Shilla menatap Ayahnya yang  hanya menganggukkan kepala sambil memakan makanan.

Fiko yang melihat Adek tercantiknya cuman nyenger kuda yang di artikan mengejek oleh Shilla.

"Bun Niko berangkat dulu" pamit niko sambil menyalimi bunda Lisa dan Ayah Denis.

"Bang tungguin shilla napa sih Bang?" shilla berjalan mengertak-ngertakkan kakinya.

"Bareng Abang saja"ujar tenang berjalan menghampiri shilla.

"Nanti shilla di jailin sama Abang" mengerucut bibirnya.

"Nggak akan sayang, sana berangkat bareng Bang Fiko saja  mungkin Bang Niko lagi buru- buru" suruh Ayah yang berjalan ke mobilnya.
                     
                         ***

Setiap Shilla jalan di koridor tatapan aneh, iri dan samacamnya iya rasakan saat berangkat bersama Niko atau bersama Fiko, wajarlah mereka menatap seperti itu yang mereka tau twins itu tidak memiliki adik perempuan.

Mulai dari sekolah dasar Shilla memang berada di London dengan oma dan opa atas kemauannya sendiri ingin jauh dari Fiko yang kelewat jail dan membuat Shilla sering nangis.

"Bang kenapa sih semua tatap shilla kayak gitu?" tanya Shilla

Niko terkekeh " karena Adik Abang ini cantik"

"Ih serius Bang" kesal Shilla mencubit lengan Abangnya yang mulai jail.

"Aww sakit dik" tangan mungil shilla yang ada di lengannya di ambil oleh Fiko.

"Biarin! Gue Betek tau sama Abang" ucap sambil bersedekap.

Fiko terkekeh lagi gimana nggak mau jailin adik yang cantik ini kalo lihat tingkahnya saja bikin orang gemes.

"Iya deh Abang ngalah, mungkin mereka iri sama Shilla yang bisa dekat sama Abang fikiran mereka" jawab Fiko dan menjewer hidung mancung Shilla.

"Mungkin iya ya" jari telunjuknya diletakkan di degu pura-pura mikir.

"Sudah sana masuk udah mau bel." melihat Shilla pura-pura mikir Fiko kasian mending suruh masuk saja lagipula sudah bel.

"Eh iya ya udah Bang gue masuk dulu, Abang jangan bolos lagi ya?"

"Iya udah sana belajar yang benar jangan ngelamun biar nilainya bagus" nasehatnya

Shilla mengangguk dan berjalan kedalam kelas belum sempat duduk Shilla di panggil sama Fiko.

"Shilla" teriak Fiko

Perjanjiannya kalo Fiko mau panggil Shilla harus panggil nama nggak boleh pakai embel-embel adik, sebaliknya pula dengan shilla kalo mau ketemu twins harus panggil nama, kedengaran nya nggak sopan sih kan sudah perjanjian dan kakak beradik itu setuju.

Get Married In The AfternoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang