I wonder if the moonlight
Knows how you're cryingKehidupanmu sekarang lebih buruk daripada neraka. Setiap hari dipenuhi dengan rasa sakit yang hampir membuatmu mati rasa. Ketika kamu hampir menyerah pada kehidupanmu saat ini, pria bernama Choi Byungchan tersebut akan merawatmu hingga sembuh namun tak lama setelahnya ia akan kembali menyakitimu. Begitulah siklus kehidupanmu sekarang, sakit-tak berdaya-dirawat sampai sembuh-disakiti lagi. Terkadang kamu sudah lelah pada semua ini, tapi tak ada yang bisa kamu lakukan selain pasrah dan berdoa pada Tuhan untuk segera membebaskanmu dari penderitaan ini.
Karena luka yang kamu miliki belum membaik, ia membiarkanmu beristirahat di ruang tidur yang sangat nyaman. Kini kamu tengah berbaring sambil menatap kosong langit-langit ruangan tersebut. Kamu bertanya-tanya, kapan terakhir kali kamu merasakan kebahagiaan? Sepertinya sudah lama sekali kamu tidak merasakannya, kamu hanya bisa tersenyum miris membayangkannya.
Ketika mengubah posisi tidurmu menjadi menyamping, kamu meringis pelan dan baru menyadari bahwa kamu memiliki luka lebam di lengan kananmu. Tanpa sadar kamu mulai meneteskan air mata yang berubah menjadi isakkan pelan.
"Mengapa semua ini harus terjadi padaku?" gumammu pelan sambil menangis. "Mengapa Tuhan tidak mencabut nyawaku saja? Aku sudah lelah menjalani kehidupan seperti ini..."
Tak lama kemudian kamu mendengar suara derap kaki mendekati kamar tidurmu. Dengan cepat kamu memejamkan kedua matamu, berpura-pura terlelap agar orang yang akan memasuki ruanganmu tidak bertindak macam-macam padamu.
Sosok yang memasuki kamarmu adalah Byungchan, ia mendekati tempat tidurmu dan duduk ditepiannya. Kamu bisa merasakan sentuhan lembutnya dikepalamu, namun kamu memilih untuk tetap memejamkan matamu.
"Aku penasaran, apakah bulan mengetahui... bagaimana kamu menangis?"
Mendengar ucapannya, tentu saja membuatmu penasaran mengenai sisi lembut yang jarang ia tunjukkan padamu. Ia selalu bersikap kejam padamu tapi melihat ia masih mau merawatmu setelah puas menyakitimu, kamu yakin bahwa ia sedikitnya memiliki rasa peduli.
"Seperti sekarang, kau menangis lagi hingga terlelap seperti ini." Ucapnya sambil menghapus air mata dipipimu.
"Maafkan aku Hyunmi-ya." Mendengar permintaan maafnya membuat hatimu sedikit menghangat.
"Maaf karena aku selalu menyakitimu seperti ini. Aku tak bisa menghentikannya, Hyunmi-ya..." Tunggu! Apa dia menangis? Jelas sekali kamu mendengar isakkan pelan keluar dari mulutnya.
"Aku baru menyadarinya sekarang, Hyunmi-ya... aku baru menyadarinya..."
Rasanya ingin sekali kamu membuka matamu dan menariknya dalam pelukanmu, tapi kamu menahan semua itu karena ingin mengetahui alasan mengapa Byungchan melakukan ini padamu.
"Semakin sering aku menyakitimu, semakin ingin aku mengulanginya... lagi dan lagi."
Pie_cheesecake
January 22, 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Howling (VICTON) [END]
FanficYour love is fake My love is pain Why love is dead? You gotta runaway We're Beauty and The Beast . . . My first Victon's Stories! terinspirasi dari lagu mereka yang berjudul 'Howling' - sudut pandang orang kedua - bahasa baku - Victon X You Start: J...