12. Jealous?

488 51 11
                                    

Tebalnya salju yang sedang turun menghujani jalanan di pagi - pagi buta ini berhasil menutupi seluruh permukaan jalan. Ditambah matahari belum menunjukkan dirinya membuat suasana jalanan kota itu terasa sangat gelap. Namun gelapnya suasana, tak menyurutkan niat Baekhyun untuk  menginjakkan kaki di ruang latihan saat ini.

Keberadaannya di ruangan itu sekarang akibat sulit tidur yang ia rasakan belakangan ini. Padahal jadwalnya sudah disusun padat, tapi tetap tidak bisa membuatnya untuk tidur normal. Alhasil, Baekhyun memilih untuk menghabiskan waktunya di ruang latihan selagi ia tidak bisa tidur. Sebenarnya, pilihannya untuk pergi ke ruang latihan di pagi - pagi buta ini adalah pilihan buruk yang ia lakukan. Bagaimana tidak, salju tebal ditambah udara dingin yang membuatnya menggigil tiap kali keluar rumah itu benar - benar tantangan besar untuknya. Apalagi Baekhyun benar - benar lemah dengan udara dingin seperti ini. Tapi entah apa yang ia pikirkan, hingga bisa terpikirkan untuk pergi kesana.

Sebenarnya dia sudah biasa berada di ruang latihan, tapi tidak pernah sendirian seperti ini. Yang ia ingat hiruk pikuk serta banyaknya suara yang sering kali memenuhi ruangan itu. Rasanya terasa seperti sangat asing, tidak mendengar suara apapun selain deru nafasnya sendiri. Tanpa perlu lama, Baekhyun langsung mengambil handphone yang ada di saku jaketnya, lalu memutar lagu.

Terdengar alunan lembut lagu itu keluar dari speaker yang terpasang di seluruh penjuru ruangan, yang berhasil menghilangkan kesunyian di ruangan itu. Sambil menikmati dan meresapi setiap lagu yang mengalun dengan indahnya, tubuh laki - laki itu bergerak mengikuti tempo lagu dan membuatnya menari dengan bebasnya. Seakan - akan melalui menari, ia bisa mengekspresikan dan mengeluarkan apa yang memenuhi pikirannya belakangan ini.

Merasa lelah, ia terduduk di ujung ruangan, lalu mengambil handphonenya yang tergeletak tak jauh dari posisinya.

Ternyata ada notifikasi pengingat bahwa hari ini ada acara anniversary perusahaan agensi. Baekhyun tersontak, ia benar - benar lupa hari ini ada acara penting itu. Untung saja ia memasang pengingat itu di handphonenya.

Sambil terburu - buru, Baekhyun langsung membereskan barang - barangnya dan segera pergi meninggalkan ruang latihan. Setidaknya sebelum acara, dengan waktu - waktu yang masih tersisa Baekhyun bisa menyempatkan tidur sebentar agar wajahnya tidak terlihat seperti mayat hidup karena tidak tidur semalaman.

Masih dengan posisi berbaring di atas kasur, pandangan Taeyeon tertuju memerhatikan nakasnya di samping kasurnya sedari tadi. Bunga Eustoma Russellianium (Texas Bluebell) itu berhasil membuatnya bergeming di posisinya, fokus memandang dengan lama. Dari awal Taeyeon mendapatkan buket bunga itu, sampai saat ini buket bunga itu masih setia menjulang berada di atas nakas. Tapi sayang terlihat kelopak - kelopak bunga itu mulai berubah warna menjadi kecokelatan, menunjukkan mulai layu dan ada sebagian bunga yang sudah mati.

Dengan pandangannya yang kosong, Taeyeon terus memandang dan memerhatikan setiap kelopak bunga itu, matanya mengerjap ngerjap menelusuri seluk beluk buket bunga. Entahlah yang dia tau setiap melihat bunga itu, selalu bisa membuat dirinya jauh lebih tenang, dan bisa membuatnya lupa sebentar dengan persoalan. Seakan - akan semua beban yang ada di pundaknya menguap begitu saja. Ajaib memang, tapi itulah yang Taeyeon rasakan saat ini.

Tapi, karena kondisi beberapa bunga itu sudah tampak layu, membuatnya menjadi gusar. Ia merasa bunga itu seperti menggambarkan kondisi dirinya belakangan ini, menyedihkan.

Perlahan, air mata mengalir membasahi kedua pipinya, Taeyeon menangis dalam diam. Ia seperti mati rasa, tidak bisa merasakan apa yang saat ini ia rasakan. Ia membiarkan air matanya terus mengalir di permukaan wajahnya hingga membuat bantalnya pun ikutan basah.

Waktu sudah berjalan hampir melewati 2 bulan, namun Taeyeon masih belum bisa membenahi dirinya sendiri. Ia masih terbenam dengan dirinya yang seperti ini. Apalagi akhir akhir ini Taeyeon merasa tidak bersemangat untuk beraktivitas, terutama bertemu dengan orang - orang. Rasanya ia masih belum sanggup melakukan itu. Sering kali ia memaksakan dirinya sendiri untuk berlaku normal seperti biasa. Ia bisa sejenak melupakan dirinya, tapi ketika ia kembali sendiri lagi, berakhir teringat dengan perasaan sakit yang ada di hatinya, walaupun seberapa kuat Taeyeon berusaha untuk menghilangkan perasaan itu, lagi - lagi perasaan sial itu yang kembali.

Can We Love Again? [BaekYeon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang