13. Another Surprise

165 16 0
                                    

Felix mengetuk pintu kamar Jisung dengan kencang. Namun, sang empunya kamar tidak kunjung keluar.

Sudah beberapa hari ini, Jisung jarang keluar dari kamarnya. Dia hanya keluar kamar saat waktu makan, selain itu dia tidak akan keluar kamar. Entah apa yang terjadi dengannya.

Tentu hal itu membuat Felix menjadi khawatir. Maka dari itu, Felix berkunjung ke kamar Jisung.

Lagipula, hari ini rumah sedang sangat sepi, Felix pun menjadi kesepian. Changbin sedang ke supermarket untuk membeli makanan, karena stok makanan di rumah tersebut mulai menipis. Sedangkan eomma, dia sedang menjaga salah satu kios miliknya di pasar tradisional.

"Jisungie! Keluar! Jangan membuatku khawatir!" Seru Felix dengan deep voice-nya yang menyeramkan bak setan.

Lagi lagi, Jisung tak keluar dari kamar itu.

Felix langsung mengambil ancang-ancang untuk mendobrak pintu kamar Jisung.

Bertepatan dengan itu, seseorang dari dalam kamar membuka pintu itu. Otomatis, Felix mendobrak angin, bukan pintu. Alhasil, Felix dan pemilik kamar saling bertubrukan.

"Jisungie! Jangan membuatku khawatir!" Bentak Felix sambil mencubit pipi kanan gembul Jisung.

Yang dibentak hanya cengengesan, tak merasa bersalah.

"Kenapa kamu selalu di kamar? Kamu tidak apa apa, kan?" Tanya Felix dengan nada bicara yang berbeda.

"Ini orang, manusia apa bunglon sih? Kok nada bicaranya bisa berubah dalam hitungan detik?" Batin Jisung.

"Kenapa diam?" Pertanyaan aneh Felix sukses membuat Jisung tersenyum kecil.

"Aku, kan tidak bisa bicara." Tulis Jisung di lantai yang berdebu.

Felix refleks menepuk jidatnya sendiri.

"Tapi itu dulu. Sekarang udah enggak."

Felix langsung membelalakkan matanya, kaget bukan main. Ya, Jisung dapat berbicara dengan lancarnya.

Tidak, Felix tidak mengkhayal! Memang itu benar benar suara asli Jisung.

"Ji-Jisung... K-kamu... bisa ngomong?" Tanya Felix tak percaya.

Jisung tersenyum manis, dan mengangguk. "Iya. Aku sudah berbicara lagi."

Tapi, tiba tiba senyuman itu berubah menjadi senyuman yang terlihat terpaksakan. Felix yang menyadari hal itu langsung menanyakannya hal tersebut kepada Jisung.

Jisung menghela napas pelan. "Pita suaraku masih tidak normal, jadi aku tidak bisa menggunakan suaraku dengan baik." Jelasnya. "Ya, hanya bisa sedikit sedikit saja." Tambahnya.

Felix mengelus rambut hitam Jisung. "Ah, gwaenchana. Yang penting kamu sudah bisa berbicara. Seiring waktu berjalan, pita suaramu pasti bisa normal kembali." Hiburnya.

Jisung mengangguk pelan, dan tersenyum sekali lagi. Senyum yang sesungguhnya.

"Kenapa kamu selalu di dalam kamar? Aku takut kamu kenapa napa."

Jisung tersenyum tipis. "Aku sedang belajar berbicara. Niatnya untuk memberi kejutan kepadamu."

"Dan akhirnya kamu memang membuatku terkejut, kan?"

"Ya, sih. Tapi, aku tidak mengira akan secepat ini."

Felix hanya mengangguk angguk, mendengar ucapan Jisung. Selama ini, ia selalu ingin mendengar suara Jisung yang sebenarnya, namun tak bisa. Sekarang, impian kecilnya sudah terwujud.

"Bagaimana reaksi Changbin hyung nantinya saat tahu kamu bisa berbicara?" Tanya Felix mengalihkan topik pembicaraan.

"Entah. Sepertinya, dia tidak akan kaget. Dia, kan punya wajah datar." Jawab Jisung sekaligus meledek Changbin.

You're Special [Stray Kids]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang