FB1.4. Mom?

161 15 0
                                    

Jisung duduk termenung di ayunan depan panti asuhan. Dia sedang menunggu seseorang yang sangat ia sayangi layaknya saudaranya sendiri. Ya, siapa lagi kalau bukan Kim Seungmin?

Sudah seminggu ini, Seungmin tidak berkunjung ke panti asuhan. Tentu saja hal itu membuat Jisung bertanya tanya, ada apa gerangan dengan Seungmin?

Seungmin adalah satu satunya orang yang paling Jisung percayai, yang paling Jisung sayangi setelah kedua orang tuanya, dan yang paling mengerti tentang keadaan Jisung. Hal itu membuat Jisung selalu merindukannya sosok kecil berotak besar itu.

Jika ditanya, lebih memilih Hyunjin atau Seungmin, tentulah Jisung memilih Seungmin, karena Seungmin merupakan satu satunya orang yang memiliki jiwa kakak yang sejati, menurut Jisung. Walaupun sebenarnya, Jisung lebih tua beberapa hari daripada Seungmin.

Sedangkan Hyunjin, wah... anak itu benar benar menyusahkan. Beberapa kali Jisung disalahkan oleh anak anak lain, karena keisengan yang bukan miliknya, melainkan milik Hyunjin.

Hyunjin itu dimata Jisung tidak lain seperti musuh bebuyutan, bukan teman, bukan pula sahabat.

"Jisungie! Kamu sedang apa?" Panggil Hyunjin yang sedang berlari menuju Jisung.

Jisung menoleh ke arah musuh bebuyutannya itu. "Menunggu seseorang." Jawabnya singkat.

"Menunggu Kim Seungmin yang sering kamu ceritakan itu?" Tebaknya.

Tebakan Hyunjin memang tidak meleset sama sekali. Memang sekarang ini, Jisung sedang menunggu kedatangan sahabat karibnya yang tak kunjung datang.

"Mungkin dia sedang membajak sawah, jadi telat datang." Ucap Hyunjin ngaco.

Jisung tersenyum geli mendengarnya. Seungmin saja tidak punya sawah, bagaimana bisa anak itu membajak sawah tanpa ada sawah?

"Entahlah... Dia biasanya tidak pernah terlambat." Jawab Jisung.

"Kalau begitu, kita main saja dulu. Sambil menunggu Seungmin." Ajak Hyunjin.

Jisung terdiam sejenak. Otaknya sedang berpikir. Beberapa detik kemudian, anak bermarga Han itu mengangguk.

"Hyunjin... Aku ingin menjenguk eomma. Sudah lama sekali aku tidak menjenguknya." Ucap Jisung saat bermain kelereng bersama Hyunjin.

"Eh? Menjenguk eomma-mu?"

"Iya. Menjenguk eomma."

"Ke rumah sakit jiwa?"

Jisung kembali mengangguk.

"Kamu tidak takut?" Tanya Hyunjin, membuat Jisung mengerutkan dahinya bingung.

"Maksudnya? Takut untuk apa?" Tanya Jisung tak paham.

"Katanya, orang yang tinggal di rumah sakit jiwa bisa membunuh siapa saja yang ia temui. Aku takut eomma-mu membunuhmu." Jawab Hyunjin.

"Kamu tahu dari mana?"

"Entah. Itu hasil pemikiran otak jeniusku." Jawab Hyunjin sombong.

"Tapi aku rindu eomma...." Rengek Jisung.

"Ya sudah. Aku tanyakan ke eomma-ku dulu, ya." Ucap Hyunjin final.

Hyunjin berlari ke dalam rumahnya yang berada tepat di samping gedung panti asuhan. Jisung hanya memandangi temannya yang mulai menghilang dari pandangannya.

Tiba tiba, terdengar suara langkah kaki mendekati Jisung. Jisung refleks menoleh ke arah sumber suara. Dan ia kaget.

Seorang wanita yang sangat ia kenal dan ia sayangi menghampiriya. Ibunya datang!

You're Special [Stray Kids]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang