Ending

45 36 30
                                    

Suara gelas yg beradu dengan dinding menggema mengisi ruang kosong dimana terlihat satu pria tengah menggenggam ponselnya dengan kuat serta raut marah disana

"Sedikit saja kau berani menyentuh sua... Aku akan menghabisimu dengan tanganku sendiri" ujarnya penuh penekanan

*really? Ah... Aku sedikit takut*

Terdengar suara gelak tawa dari sebrang sana membuat amarahnya semakin meluap

*sayangnya wanita bodohmu itu sedang menuju kemari sekarang*

"Apa maumu sebenarnya?!!"

*you die*

"Such idiot, where are you?!" tanyanya sembari melangkahkan kaki panjangnya keluar dari rumahnya dengan tergesa

*i'm in hell~* jawab pria di sebrang sana di selingi gelak tawa

"Fuck!!"

Xiao berlari masuk ke mobilnya setelah sambungannya terputus secara sepihak
Pikirannya terlalu kalang kabut sekarang

Di pakai nya dengan asal seatbeltnya sembari menghidupkan mesin mobilnya sebelum akhirnya mobil mewahnya melaju dengan kecepatan di atas rata rata menuju ke satu tempat yg sudah sangat lama tidak ia datangi

Sementara di lain sisi, sua baru saja membuka pintu apartement yg sudah tidak asing untuknya dan masuk begitu saja seperti yg dikatakan pemiliknya beberapa menit lalu

"Hyungseung-a?"

Kepalanya menoleh ke kanan kirinya berusaha menemukan seseorang yg baru saja di panggilnya

Seseorang yg baru saja menghubunginya beberapa menit yg lalu meminta tolong membelikannya paracetamol

Di langkahkan kakinya ke arah satu ruangan yg terletak beberapa langkah di hadapannya, mungkin pria itu masih di kamarnya?

Tangannya menarik gagang pintu dan membukanya perlahan sebelum akhirnya memutuskan untuk melangkahkan kakinya masuk ke ruangan temaran dengan dominasi warna putih lengkap dengan tirai dengan warna yg sama

"Hyunseung-a? Eh? Sudah mendingan?" tanyanya pada satu pria yg berdiri menghadap keluar jendela

Di letakkannya bungkus obat yg di bawanya dari apotek beberapa menit yg lalu. Pandangannya kembali jatuh pada pria yg sedari tidak beranjak dari tempatnya sekedar menjawab pertanyaannya

"Hey, kau baik?"

Kalimatnya berhenti saat itu juga setelah suara tawa pelan berhasil tertangkap oleh indra pendengarnya

"Xiao benar, kau itu bodoh" ujar pria itu masih pada posisinya

"A.apa?"

"Seharusnya kau mendengarkan xiao. Tapi tidak, kau benar benar datang sendiri ke dalam perangkapku dengan bodohnya"

Pria itu berbalik sembari tertawa geli melihat tatapan terkejutnya yg sekarang bercampur dengan ekspresi takut

"H.hyunseung-a, apa maksudmu"

"Maksudku~ Menyenangkan melihat Zhou Xiaochen hancur mungkin?"

My SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang