Bagian 13

6.6K 567 4
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.










"Uhmmm..." suara erangan kecil dari Qian membuat Lili mengerjapkan matanya.

"Qiqi bangun... ini Lili,apa yang terjadi? Apakah ada yang sakit? Dimana? Biar Lili sembuhkan."

"Shh... diam Lili kepala Qiqilagi nyut²an ini" ucap Qian datar memegang kepalanya yang terasa berdenyut denyut.

"Maafin Lili.." Lili tertunduk merasa bersalah. Qian melirik kepada Lili dan menghembuskan nafasnya.

"Sudahlah, Lili tidak salah hanya saja Lili cerewet diwaktu yang tidak tepat." Qian menghibur Lili dengan menepuk nepuk pelan kepala Lili. Lili mendongakan kepalanya dan menatap Qian dengan senyum polosnya.

"Jadi? Apa yang terjadi dengan Qiqi? Qiqi pingsan selama 2 hari dan suhu tubuh Qiqi sangat panas dan berkeringat. Ketika Lili menyentuh kening Qiqi tangan Lili langsung memerah dan melepuh."tanya Lili kepo, sedangkan Qian membulatkan mulutnya terkejut.

"Huftt... jadi sesudah Qiqi meneteskan darah Qiqi ketungku itu, Qiqi tersedot kedimensi lain. Disana tidak ada mahluk hidup dan daratannya hanya sedikit. Disekelilingnya dipenuhi oleh api yang berkobar kobar, Qiqi kira Qiqi berada di neraka. Taunya cuman simulasi doang..hehe" Qian tersenyum kaku setelah melihat tatapan tajam Lili.

"Lanjut, ditengah rasa bingung dan putus asanya Qiqi. Sebu..ah ehh salah maksudnya seekor naga keluar dari dalam api itu. Kami bertarung dengan sengit, Qiqi mendapatkan banyak luka sedangkan naga itu tidak bisa dilukai oleh pedang ilahi Qiqi. Qiqi bingung dan sedih. Lili tidak bisa dihubungi sedangkan tenaga Qiqi sudah terkuras habis, energi Qi juga sudah sangat tipis. Akhirnya Qiqi berpikir pasti setiap mahluk hidup mempunyai kekurangannya masing² sambil menghindar Qiqi mengamati naga itu. Dan gotcha, kelemahannya berada didahinya diantara kedua alisnya yang terdapat sebuah pola yang bersinar. Qiqi melukainya dan berhasil, naga merah itu mengeluarkan banyak darah. Akhirnya ia mengakui kekalahannya dan mengatakan bahwa ia Zilong penjaga tungku artefak dewa itu. Tamat." Selesai bercerita Qian langsung menepuk kedua tangannya, tingkahnya persis bocah tk. Lili yang melihat itu hanya mendengus pelan dan menatap tungku artefak dewa dengan Qiqi secara bergantian.

"Berarti tungku itu sudah mengakui Qiqi sebagai tuannya gitu?" Tanya Lili penasaran. Qian menganggukan kepalanya untuk menjawab pertanyaan Lili.

"Huh, syukurlah. Sebaiknya Qiqi segera belajar meracik obat."

"Gampang itu didunia Qiqi dulu. Qiqi suka meracik obat dengan nenek."

"Jangan suka menyepelakan segala sesuatu. Sepertinya proses meracik obat di duniamu dengan sekarang berbeda jauh." Sembur Lili sinis.

"Hehe baiklah², maafkan Qiqi oke. Sekarang ajarkan Qiqi meracik obat ya Lili cantik." Qian tersenyum polos sambil menatap Lili yang sedang merajuk kepadanya.

Lili mendengus pelan kemudian mendekati Qian dan mengangkat jari telunjuknya dan mentrasferkan ilmu tentang alkemia meracik obat tingkat dasar.

"Itu saja?terlihat mudah" ucap Qian percaya diri.

Lili tersenyum sambil berkata "tidak akan semudah yang kau pikirkan. Karna menjadi alchemist itu membutuhkan energi Qi dan energi mental yang besar. Jika tidak punya cukup hal itu, bukan hanya gagal saja, tapi juga beresiko menurunkan kultivasi dan kerusakan dantian."

"Menyeramkan." Qian bergidik ngeri
"Lalu bagaimana?"

"Tenang saja, sekarang kau berada ditingkat duniawi 9 akhir dan sebentar lagi  masuk ketahap alam surgawi, seharusnya tidak terlalu sulit karena energi Qi mu sudah besar dan memiliki mental manusia berumur 20 tahun. Kau hanya perlu berlatih saja."

"Ohh benarkah?"

Lili mengangguk mengiyakan kemudian secara ajaib Lili mengeluarkan tungku pembuatan pil yang dibeli Qian bersamaan dengan tungku berkarat.

.
.
.
.
.


Jangan lupa vote and komen😘😘

THE SOVEREIGNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang