Warn : Typo, bhs sarkas, OOC(?)..
___________________________
_______________
________༶•⁺˚✾˚⁺•༶
Hening, tak ada satupun dari mereka yang membuka suara... hanya kicauan burunglah yang menjadi lagunya. Manik giyuu slalu mengawasi setiap gerakannya (y/n), dan mungkin ini akan terkesan aneh, karna ranum nya yang ingin sekali membuat kurva lagi.
Kecerobohan si gadis membuatnya sedikit terhibur, senandung nya saat membereskan dapur pun terdengar seperti musik di telinganya. Ya... Baru kali ini ia merasakan ketertarikan kepada seseorang seperti ini, bahkan sebuah rasa yang bisa dikatakan nyaman.
_________________________"Nama"
badannya sedikit menegang mendengar suara bariton tersebut. (Y/n) langsung menghentikan kegiatan cuci piring nya dan menoleh ke arah suara itu.
"Maaf?"
"Kau belum memberitahukan namamu."
(Y/n) menatap giyuu sejenak, berusaha mencerna kata-kata nya yang terkesan dingin.
"Ah- [full name] desu! Kalau bisa panggil (y/n) saja ya giyuu-sama.. Salam kenal"
"Hm.. Jadi dari mana kau tahu namaku (y/n)-san?"
"(Y/n) saja giyuu-sama, dan jika aku menjawab pertanyaan mu apakah kau akan percaya?"
"Tentu."
"Kau tidak akan membunuhku kan?"
Untuk sesaat giyuu terkejut dengan pertanyaan sang gadis, sejahat itukah dirinya hingga membunuh seseorang yang telah menolong nya? Sungguh hatinya terasa remuk ketika memikirkan pertanyaannya.
"Tidak, aku tidak akan membunuhmu.." Tukas giyuu, bibirnya terasa berat bila mengatakan kalimat bunuh. Karna kata-kata itu selalu mengingatkan nya akan kakaknya.
Gadis itu tersenyum sumringah mendengar jawaban sang kasih, rasa takut kini sudah hilang dari benaknya.
(y/n) kembali duduk di hadapan giyuu, kedua tangannya ia satukan bak orang yang tengah berdo'a, Iris (e/c)nya menatap giyuu dengan lembut, dan ranum merah mudanya mulai bergerak-gerak sambil memikirkan kata apa yang akan ia ucapkan selanjutnya.
"Kau Tomioka Giyuu, sang pilar air. Si bungsu dari dua bersaudara keluarga Tomioka. kakak mu Tomioka Tsutako.
Kau memiliki 2 sahabat, sabito dan makomo kalian bertemu saat kau masih kecil dan berduka atas kematian kakakmu.aku juga turut beduka dengan kematian mereka giyuu-sama, kakakmu merupakan seorang wanita yang tangguh, begitupun dengan sabito dan makomo, ku yakin mereka akan bahagia di atas sana jika kau bahagia disini giyuu-sama."
Iris giyuu mencelang mendengar ocehannya, dia tidak mengenal gadis ini, sama sekali. dan bagaimana bisa gadis ini mengenalnya bahkan mengetahui masa lalunya? Ia sadar bahwa ia jarang bersuara, Ia sadar bahwa ia jarang bercerita kepada siapapun.
Akan tetapi gadis ini mampu mengoyak semua perasaan yang terkubur itu, rasa luka yang tak mungkin hilang sepanjang hidupnya. Dan masalalu yang mampu membuat nya gemetar semalaman.
Tanpa sadar giyuu berdiri dan menghampiri sang gadis, kedua tangannya mencengkram erat bahu tersebut. Iris mata mereka saling berhadapan, muka (y/n) mulai menghangat karna jarak yang giyuu berikan tak terkesan banyak.
"Siapa kau sebenarnya?"
·
·
·
·"Tomioka-san!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐆𝐢𝐚𝐧𝐝𝐮𝐣𝐚 || 𝐓.𝐆𝐢𝐲𝐮𝐮 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫'𝐬
Romance𝐂𝐡𝐨𝐜𝐨𝐥𝐚𝐭𝐞... Tak luput dari kata manis dan pahit. Menemani kala senang dan sedih. Menjadi penenang untuk orang yang terluka. Atau mungkin? Bisa memberikan kehidupan yang manis bagai namanya. Disini rasa apa yang kau temukan? Manis kah...