"Gue duluan."
Itu yang di ucapkan Yena pertama kali saat melihat Mark pingsan di depan kantor polisi.
Xiaojun berusaha menghentikan langkah Yena, tapi di abaikan oleh gadis berkuncir kuda itu.
"Kabarin gue lagi nanti," ujarnya terakhir kali menimbang perkiraan. Apakah ia harus mengejar Yena, atau... menemani Mark?
Ah lagi pula Mark hanya orang yang baru saja ia kenal dua minggu lalu, sedangkan Yena sudah teman lamanya.
"Yena!!"
"Yen!!"
"Yena berhenti dulu!!"
"Heh anjir, lo cewek apa cowok si kaki panjang amat?!!"
"Yena!!"
"Heh Choi Yena!!!"
"HEH FANSNYA MAS YUTA!!!" Mendengar itu Yena langsung berhenti dan kembali pada Xiaojun, "Shut!! Gila ya lo?!"
Xiaojun membuang napasnya kesal, "Di panggil nama ga noleh, di panggil fans Mas Yuta baru nyamperin, cih."
Yena memijat pelipisnya pening, "Plis gue mau bilang apa ke Mamanya Yuri? Gue udah janji jagain Yuri. Mau bilang apa? 'Maaf tante, Yuri di bunuh', GILA AJA!!" Ujarnya frustasi.
Xiaojun hanya mengangguk setuju,
Bisa di bilang Yuri merupakan orang terdekat Yena sebelum Haechan dan para cewek lain. Ah iya, tambah Xiaojun yang akhir akhir ini dekat dengannya.
"Tapi lo ngerasa ganjal ga si, Yen?" Tanya Xiaojun tiba tiba membuat yang di tanyai menoleh ke arahnya dengan tatapan bingung,
"Gue sempet merhatiin sewaktu lo mojokin Sotor tadi. Mayatnya Yuri gawaras bentuknya,"
Yena semakin memicingkan penglihatannya, "Sorto siapa?"
"Aelah Shotaro," gemas Xiaojun saat Yena tak mengerti siapa yang ia bahas,
"Lagian manggil Taro, Sorto. Coba kalo Shotar masih paham gue," protesnya,
"Aelah mau gue ceritain ga ni?"
Yena mengangguk semangat,
"Lo tau sendiri kan? Mayatnya Yuri pas di samping kloset, dan seluruh badannya di tusuk, jadi banyak darah berlumuran di sekitarnya,"
Yena kembali mengangguk, padahal dia tadi sibuk memarahi Shotaro yang entah benar membunuh atau tidak, mana ia tau?
"Aneh ga sih, kalo gue bilang gue lihat cuma bagian dadanya aja yang ga kena tusuk? Gue gatau tubuh bagian depannya sih,"
"Tapi, dada bagian belakang, terutama sebelah kiri sama sekali bersih gaada tusukan,"
"Kiri?"
"Jantung?"
"Mark?! Demi apa?"
"Jangan tuduh Mark. Dia orang yang Jaemin, dan Haechan percaya. Gamungkin. Cuma aneh aja,"
"Tapi juga gamungkin kalau itu Shotaro,"
"Goblok ah elu, Jun. Shotaro gamungkin lah,"
"Trus, tadi kenapa lo maki anaknya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us
Mystery / ThrillerKuncinya cuma satu. Jangan percaya orang lain, hanya diri sendiri. Entah dengan fantasimu yang liar, lebih baik sendiri. Semua orang bisa berbohong, kepada orang lain, dan dirinya sendiri. Kamu tak akan tahu kapan mereka berkhianat. "Gabisa gitu! Lo...