•1

348 51 19
                                    

Suara tawa menggema di ruangan yang kini telah dimasuki banyak orang. Lima belas menit lagi pukul 9:00 tepat. kelas hampir di mulai, namun si 'most wanted" yang selalu menjadi perhatian semua mahasiswa tidak terlihat.

"An, Yudha kemana anjir? Tumben telat"

Arjuan menggeleng pelan seraya menyeruput coffe starbucks nya pelan. Tangannya mengambil benda pipih yang ada di kantong nya, kemudian mendeal nomor si jepang.

Namun nihil, hingga panggilan ke tiga tidak ada jawaban sama sekali.

"Kan ga di angkat, ga ada kabar lagi" Jonathan kembali membuka suara. Arjuan mengangguk setuju,

"Iyakali, pengen ngebo mungkin dia. Elah ke club nya cuman jam ampe jam 1 anjir, masa teler banget si. Orang yang paling kuat minum juga dia"

Jontahan mengangkat bahunya, menandakan bahwa ia tidak tahu juga. Namun tiba tiba tepat 5 menit sebelum kelas dimulai, Mahesa anak fakultas kedokteran yang notebene nya berjauhan gedung fakultas dengan mereka datang dengan nafas terengah-engah.

"We Mahes, lu ken-"

"Hhh bang, i-itu" Jonathan dan Arjuan Menatap heran ke arah Mahesa,

"Kalem hes, ada apaan lu ngebut gini? Gua ga bermaksud ngusir cuman tiga menit lagi kelas gua mulai" lanjut Arjuan.

Mahesa mengangguk cepat seraya menumpu kan tangannya ke meja di depannya, ia menetralkan pernafasan nya kemudian meneguk cepat air yang dibawanya.

"Bang Yudha, dia izin. Ruth nya datang lagi. Gua ga yakin dia baik baik aja bang, pas nelp tadi subuh kayaknya keadaan nya kacau"

Arjuan dan Jonathan saling berpandangan heran.

Bukannya Yudha sudah selesai minggu lalu?

•Renjana•

"ARGHH"

Yudha tanpa sengaja memecahkan gelas kaca yang ada di genggamannya, darah mengucur deras tapi ia tidak mempedulikannya.

He needed a release.

Yudha berjalan cepat ke arah kamar ruth nya. Ini gila, ruth yang biasanya bisa ia kendalikan gini tidak berpengaruh apapun.

Nafsu di ujung puncak, matanya bahkan memerah menahan gejolak dalam dirinya.

'BRAK!'

Pintu kamar di tutup kasar. Yudha kembali lagi ke kegiatan awalnya.

Berusaha meredam nafsunya sendirian.

Sedangkan diseberang sana, Omega itu menahan rintihannya sekuat mungkin. Kepala yang begitu pusing, Keringat yang mengucur deras

Dirinya tidak kuat bahkan hanya untuk beranjak dari tempatnya.

Tiba tiba, ketukan pintu di dengar jelas oleh nya.

Tapi ia tak berdaya.

Namun selang beberapa waktu, terdengar suara pintu yang terbuka. Dirinya berharap sang 'tamu' dengan cepat membantu nya

"ARWIN LU KENAPA?"

Untung nya, sesuai ekspektasi.

"H-hnggh hiks t-tenan, ambilin pil nya akh-!"

Sang tamu;Tenandra dan athaya segera membantu Arwin bangun. Mereka bersegera mengambil air dan mengangkat nya ke kamar.

"Win, lu gapapa?"

Athaya segera memberikan botol pil dan air putih kepada Arwin. Sang empunya segera mengambil 5 pil sekaligus seraya meneguk air nya dengan tergesa.

Untuk sesaat, sakit yang ia rasakan mulai mereda

Arwin berusaha menetralkan nafasnya. Keringatnya lagi lagi menetes, membuat Tenandra refleks menyapu nya pelan.

"Kok sampai begitu? Bukannya dari kita bertiga, yang paling kalem heat nya itu lu?"

Arwin meneguk kembali air nya,

"Ini gara gara alpha tadi malam kayak nya."

Tbc.

Welcome homies! Another fanfiction by me, ah iya anw kalo aja 'alur abo' nya agak beda, mungkin itu remix an sendiri dari aku😀 soalnya, refrensi juga kadang pendapat nya beda beda about 'a/b/o verse' ini. So i hope you enjoy!

Enjoy the story?

Enjoy the story?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Renjana | YUWIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang