3-Terlambat

18 10 0
                                    

Update lagiii!!!

Makasii buat yang udah setia baca My Ice Girl;)
Kasih vote and comment nya dong buat ceritakuu:)

Happy reading😊

.
.
.
.
.
.
.

Gisha menguap beberapa kali, matanya sudah tak tahan menahan rasa kantuk yang mulai datang.

Ia menutup buku paket Biologi miliknya, lalu membereskan buku-bukunya yang lain.

Gisha baru saja mengerjakan tugas sekolah yang diberikan oleh gurunya. Tak hanya itu, Gisha menyempatkan untuk memahami materi yang kira-kira akan diberikan oleh gurunya.

Gisha memang tak main-main dalam hal belajar. Ia sangat bersemangat dalam hal itu, sangat berbeda dengan kita bukan?

"Hhuuaaaammm" Gisha menguap, ia menggeliat meregangkan otot-ototnya yang sudah sangat lelah. Diliriknya jam beker yang berada di meja belajarnya, menunjukkan pukul 23.44.

Gisha membelalakkan matanya, tak biasanya ia belajar sampai larut malam. Tugas yang diberikan oleh gurunya itu mengharuskan Gisha tidur hampir tengah malam.

Treeekkk

Treekkkk

Gisha merenggangkan pinggangnya ke kanan dan ke kiri untuk menghilangkan rasa pegalnya. "Aduh pegel bangett," keluhnya sembari memegangi pinggangnya sambil berdiri.

Gisha berjalan menuju tempat tidur lalu merebahkan tubuhnya dan dibaluti selimut hangatnya. Tak lama Gisha mulai terlelap karena rasa kantuk yang sudah menyerangnya sedari tadi.

>>><<<

"Morning Mih, Pih!" ujar Gisha menuruni anak tangga menuju ruang makan. Seperti biasanya, keluarga Gisha melakukan rutinitas paginya yaitu sarapan.

"Morning sayang!" ujar Reyna dan Ilham berbarengan.

"Sini sarapan dulu, Mamih bikin soto buat menu hari ini." Kata Reyna kepada Gisha yang kini sudah berada di sampingnya.

Gisha mendudukkan pantatnya di kursi yang biasa ia duduki. Memperhatikan ibunya yang sedang menyiapkan sarapan untuknya.

Bibir Gisha seketika membentuk senyuman tipis. Dalam hati ia bersyukur karena telah diberikan keluarga yang harmonis, dan belum tentu bisa dimiliki oleh semua orang.

"Makasih Mih." Gisha tersenyum kepada Reyna yang dibalas dengan elusan di kepala oleh Mamihnya itu.

Sebelum memakannya, Gisha tampak sedang berfikir merasa ada yang kurang. Gisha melirik kesebuah kursi dimana kursi itu selalu diduduki oleh pemiliknya, namun sekarang kosong.

"Abang udah berangkat?" tanya Gisha datar kepada kedua orang tuanya.

"Iya, abang udah berangkat duluan, katanya ada presentasi di jam pertamanya. Jadi harus berangkat lebih awal biar jalanan belum macet." Jelas Ilham panjang lebar.

Gisha ber'oh ria menanggapi jawaban Papihnya. Ilham dan Reyna saling bertatapan melihat tingkah anak bungsunya.

Memang harus membutuhkan kesabaran ekstra jika sudah berhadapan dengan Gisha.

Gisha tipikal cewek dengan mood yang mudah berubah-ubah. Kadang cengeng, manja, jutek, dingin, dan itu semua sangat sulit ditebak oleh siapapun.

Kini mereka telah menyelesaikan ritual sarapannya itu dan saat ini sedang berada di teras rumah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Ice GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang