Prolog

81 41 4
                                    

HAPPY
READING
____❤____


Dua tahun berlalu, saat keadaan yang harus memisahkan banyak kenangan yang masih tersimpan manis dalam hatinya. Aneska Renata, Gadis cantik dengan segala keunikan dalam dirinya berusia 29 tahun yang kini mendalami hobinya menjadi seorang sastrawan. Lebih tepatnya bukan hobi-nya, melainkan kecintaan sesorang yang dulu pernah mengisi hari-hari bersama-nya.

Kini wanita yang sedikit lagi berkepala tiga sedang berada di ruangan di mana dirinya bekerja. Dengan wajah ditekuknya Anes yang memiliki paras cantik pun tetap saja terlihat menawan sekali pun ditekuk wajahnya. Rambut panjang-nya yang di cepol menyisakan anak rambut yang berterbangan.

Masih dengan pekerjaan-nya, hingga suara pintu ruangan diketuk tidak membuatnya terganggu sekalipun dirinya masih saja fokus dengan sebuah novel besar yang digenggam-nya.

Tok..tokk..

"Halo, ada orang di dalam?"

Tok..tokk..

"MASUK GAK DI KUNCI!!"

"Siapa sih nih manusia di dalem, bukannya di bukaiin heran." Gerutu seorang pria berbadan tinggi yang baru saja masuk. Mengedarkan pandangan-nya mencari siapa orang yang menyautinya dari dalam.

"Heh!" Ucap Anes kala melihat seorang pria tinggi yang diyakininya sebaya dengan-nya. Namun setelah pria itu berbalik badan.

"Anes?"

"Wira?"

"Apa kabar nes?"

"Baik, duluan ya Permisi." Anes memilih pergi meninggalkan Wira dengan wajah bingungnya.

"Anes-nes tunggu Nes." Wira tak tinggal diam, dirinya mengejar Anes yang sudah lebih dulu hilang dari kejarannya.

Lari nya Anes begitu kencang, namun Wira tak tinggal diam dirinya harus menjelaskan semuanya agar Wanita yang begitu dirinya cintai akan selalu ada bersamanya.

Hingga akhirnya Wira berhasil menarik tangan Anesya dan memeluknya erat seakan melepas rindu dua tahun tidak bertemu, bukan waktu yang begitu cepat untuk bisa melihat lagi wanita yang dicintainya ini.

"Wir, huft..Udah dulu cape." Anesya mencoba melepas pelukan Wira padanya. Namun Wira menahan-nya dan memeluknya lebih erat.

"Lagian kamu larinya cepet banget." Jawab Wira di ceruk leher wanita yang dicintainya.

"Maafin aku nes."

"Kenapa minta maaf."

"Kamu jangan tinggalin aku ya."

"Wira, kamu udah bahagia dengan keluarga baru kamu jadi aku gak pantes ada lagi di kehidupan kamu."

"Enggak, kamu salah Nes aku gak bahagia dan aku akan bahagia kalau kamu yang ada di dalam hidup aku."

"Wir ini salah kamu harus ingat wir."

"Ingat apa Nes, aku sama Rena gak jadi nikah dan gak akan pernah sekali pun."

"Apa sih wir! Gak baik kamu bilang kaya gitu di saat semua orang ingin bahagia."

"Aneska, Pernikahan aku sama Rena di batalin karena sebuah bisnis yang akhirnya papah di tipu sama papah-nya Rena. selama ini dia dan keluarganya hanya ingin harta papah dia begitu baik pada keluarga aku karena ada maksudnya nes. Jutaan rupiah yang di inves papah untuk kerja sama dengan perusahaan Om Deni papah nya Rena habis tak tersisa, yang akhirnya papah membatalkan semua perjanjian dan kerja sama dengan perusahaan Om Deni termasuk pernikahan aku dan Rena."

"Tapi kamu cinta Sama Rena kan wir."

"Itu semua bohong aku gak cinta sama sekali sama Rena, semuanya akal dari Rena supaya kamu pergi ninggalin aku dan nyatanya kamu percaya dan ninggalin aku."

"Tap--"

"Aneska semua nya udah berlalu, Aku mau kamu balik ke dalam hidup aku Nes."

***
To be continued

Kembali PulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang