02

154 47 36
                                    

.

.

.

Siapkan tisu? Relatif sih, aku nggak tahu menurut kalian cerita ini sedih atau engga




Sohyun mengerjapkan kedua matanya, dan saat itu ia sadar telah berada di kamarnya. Pasti Taehyung, sudah jelas karna yang mengetahui seluk beluk rumahnya hanyalah remaja itu.

Sohyun menatap bubur yang bentuknya aneh dan segelas teh dengan sticky note yang menempel disana.

Aku tidak menjamin rasanya enak, tapi mungkin mencampurnya ke dalam teh akan lebih nikmat.

Sohyun mendengus kemudian terkekeh kecil menatap bubur dan teh yang Taehyung buat untuknya. Sohyun menatap segelas teh buatan Taehyung, kemudian meminumnya.

"Dia cukup berbakat." Gumam Sohyun kemudian menyuapkan sesendok bubur yang ternyata langsung ia kembalikan ke dalam mangkuk.

Sohyun menatap ngeri bubur buatan Taehyung, sohyun segera meminum habis teh buatan Taehyung.
"Dia hanya bisa membuat teh manis." Sohyun berdecak kecil sambil menikmati teh buatan Taehyung.

Tit... Tit... Tit..

Ceklek...

Sohyun menghela napas panjang, gadis itu segera kembali meletakkan gelas dan bubur kembali ke atas nakas. Kemudian menidurkan tubuhnya yang lelah ke atas kasur, menyembunyikan seluruh tubuhnya di bawah selimut.

"Sohyun!" Suara sang ibu dari ruang tamu tidak gadis itu balas, bahkan merespon saja tidak.

"Dimana anak itu, Sohyun!" Sang ibu terus meneriakkan nama anak gadisnya, berulangkali sampai ia berinisiatif untuk mengeceknya langsung.

Tok... Tok...

Wanita paruh baya itu menatap pintu anaknya yang tertutup rapat, ia membukanya perlahan.
"Hahh... Ganti pakaianmu, cuci tangan dan kaki! Belajarlah jangan bermalas-malasan."

Tidak mendapatkan respon membuat wanita itu memijat kepalanya yang pening, ia lelah dan putrinya keras kepala.
"Mama tahu kamu tidak tidur, bangun dan belajar. Mama bekerja bukan--"

"Untuk dapat bermalas-malasan." Sohyun membuka selimutnya, gadis cantik itu menatap malas sang ibu yang kini mengeraskan rahangnya.

"Kalau sudah paham, sekarang ganti bajumu dan belajarlah dengan benar." Sang ibu segera pergi dari sana kemudian menutup pintu milik Sohyun.

Sedangkan gadis remaja itu hanya menatap pintu kamarnya yang tertutup rapat. Matanya yang memerah kini meneteskan air matanya yang langsung ia hapus.

"wanita tidak tau diri, pergi saja dengan priamu itu." Sohyun berdecih kemudian mengeluarkan buku-bukunya dari tas kemudian melempar tasnya ke lantai.

Brukkk....

Sohyun melirik kearah jendela, disana tetangganya--Kim Taehyung dengan hoodie berwarna hitam keluar dari rumahnya.
"Mau kemana dia?" Sohyun segera mengambil ponselnya lalu bergegas turun.

Sohyun menghentikan langkahnya saat melihat sang ibu yang tengah tidur di atas sofa. Sohyun berjalan pelan kemudian membuka pintu, berusaha tidak berisik lalu menutup pintu perlahan.

FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang