#1

2K 87 1
                                    

Anneth, seorang mahasiswi yang di anggap paling cantik di Universitas Musik Light (UML) parasnya yang sangat cantik membuat para lelaki terpesona melihat keanggunan rupanya. Kini, sudah menjelang semester akhir. Anneth tentu sudah memiliki beberapa seorang sahabat yang hingga saat ini sekamar asrama dengannya.

"Neth,lu tau gak sih?" Tanya Sandrinna yang mempunyai gingsul, Sandrinna juga siswi yang sangat pintar menyanyi hingga membuatnya mendapatkan gelar juara pertama di sebuah event universitas.

"Tau apaan? Kan lu juga belum ngomong?" Jawabnya sambil memalingkan wajah ke arah Sandrinna dengan tatapan serius, sambil menikmati hidangan di kantin universitas nya itu.

"Anak jurusan sebelah, ada yang ganteng loh. Kayaknya cocok deh sama lu." Kata Sandrinna seolah menyakinkan Anneth yang sambil menikmati gorengan bala-bala di mejanya.

"Serius? Kok lu gak tawarin ke gue aja sih." Potong Kia yang mencolek bahunya Sandrinna hingga Sandrinna menatapnya kembali. Kia atau nama panjangnya Saskia ini, sangat dekat dengan Sandrinna.Kia juga tipe orang yang sering ngelawak tapi garing, pintar memainkan alat musik, tentu Kia juga cantik.

"Gak peduli gua San, gua mau fokus karir dulu." Kata Anneth dengan datar.

"Eh btw, gue mau BAB deh duh udah di ujung tanduk. Bye, gua mau ke toilet dulu." Ucap Tiara yang sambil memegang celananya itu, Tiara orang yang sangat lucu dan sering membuat orang tertawa,tubuh badannya yang tidak begitu tinggi, Tiara juga salah satu siswi yang bisa membuat orang suka padanya.

"Ih jorok, yaudah sana daripada kecapirit." Respon Naura yang sedang membaca sebuah buku yang isinya tentang permusikan. Naura juga sangat Ambisius dan sifatnya agak sedikit dingin walaupun dibalik sifat dinginnya itu Naura juga sering memasang wajah senyum di setiap orang, tentu Naura juga sangat cantik. Mereka berlima memang berkarismatik dan cantik.

"Eh liat! Itu mereka!!" Heboh Sandrinna hingga tersedak melihat segerombolan siswa laki-laki yang sedang berjalan ke hadapan mereka.

Naura melihatnya dengan datar, dan Kia melihatnya dengan terkejut. Namun, berbeda dengan Anneth yang melihatnya hanya seperti biasa saja.

"Omg, itu sih punya gue fiks valid no debat." Ucap Kia yang matanya terbinar-binar.

"Apaansi Kia." Naura mendadak berdiri, dan pergi meninggalkan Anneth,Kia dan Sandrinna.

"Iri bilang bos, eh lo mau kemana?" Tanya Kia yang menarik tangannya Naura

"Mau ke perpus, mau ikut? engga kan." Sahut Naura penekanan ekstra pada setiap suku kata.

"Enggak deng, makasih." Kia menolak halus ajakan Naura

Laki-laki tersebut sepertinya berjalan ke arah mereka, senyum manis dari kejauhan dan berjalan seperti layaknya seorang pangeran di kerajaan.

"Kita boleh duduk disini?" Izin dari salah satu di antara mereka, yaitu Betrand yang berbadan tinggi dan berkulit hitam manis.

"Boleh, kata siapa gak boleh." Kata Kia sembari menyedot es segar.

Kia tertawa pelan

"Bisa diem gak?" Anneth,ekspresi matanya sedikit melotot seperti kucing bunting yang ingin mencabik-cabik Kia.

"Boleh gak?" Tanya lagi, Betrand yang masih menatap Anneth

"Iya." Jawaban Anneth dengan terpaksa, karena tidak enak untuk menolaknya.

"Oh iya, kok kita cuman berempat? Samuel mana?" Kata lelaki yang bernama Kiesha berambut belah dua dan kulit hitam manis.

Rey terdiam, seolah-olah wajahnya tak tahu Samuel dimana, dan berbicara "kayaknya dia ke toilet deh."

"Kalian bahas apa si, gajelas. kek kek kek gimana gitu." Lontar Sandrinna yang melihat mereka dengan tatapan raut wajah yang sedikit centil.

Devano diam, cowok berwajah glowing itu tampaknya tidak suka dengan mereka, jelas Devano hanya memberikan ekspresi wajah yang cukup jelek itu.

"Eh diem deh, ada pengumuman." Tambah Sandrinna yang langsung menutup bibir dengan satu jarinya itu.

.
.
.

Makna Cinta [On going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang