perjodohan (2)

2.9K 165 15
                                    

Jeno dan Jisung sekarang berada di dapur tengah membuat sebuah kue untuk menyambut kedatangan tamu yang diceritakan oleh Jisung tadi siang.

Mereka terlihat bersenang-senang dan Jisung bersyukur atas itu.

Terlebih ia tahu cerita masa lalu ayahnya yang terdengar menyakitkan itu dari ibunya.

Sebenarnya ibunya tersebut juga dipaksa untuk segera menikah sebelum ajal menjemputnya, karena penyakitnya itu. Dan ibunya sudah berencana untuk bilang kepada kedua orangtuanya bahwa ia akan menikah dengan laki-laki pilihannya sendiri, namun kedua orangtuanya menolak dan memilih menjodohkannya dengan Lee Jeno.

Entahlah, ibunya juga tidak tahu alasan kenapa ia harus menikahi lelaki tersebut.

•••

Setelah kue nya telah jadi, Jeno dan Jisung segera berganti pakaian dan pergi kerumah tetangga barunya.

"Ayo ayah! Cepat cepat!" Jisung menarik-narik lengan Jeno tidak sabaran membuat Jeno harus memegang lebih erat lagi kuenya agar tidak terjatuh.

"Eh, sebentar Jisung, jangan tarik-tarik ayah. Nanti kue nya jatuh." Ucap Jeno sambil mempercepat jalannya mengikuti tempo jalan Jisung yang lebih cepat darinya.

•••

Saat mereka sampai didepan pintu rumah tetangganya, Jeno menyuruh Jisung untuk mengetuk pintu rumahnya agar dibukakan oleh sang pemilik rumah.

Jisung mengangguk dan mengetuk pintu seperti arahan dari ayahnya.

Tok tok tok!

Pintu sudah terketuk dan mereka tinggal menunggu pemilik rumah membukakan pintu untuk mereka.

Cklek!

Oh.

Oh.

Demi apapun, Jeno rasanya ingin menjatuhkan kue yang tengah ia bawa saat itu. Ia sangat syok dengan apa yang ia lihat sekarang. Ia ingin memanggil tetangga barunya tersebut, tapi ia takut jika ia salah orang.

Tapi tak salahkan jika ia mencoba?

"K-kak Mark... Lee?" Tanyanya pelan seperti berbisik.

Yang dipanggil olehnya menaikkan satu alisnya, merasa bingung.

"Eh, kok tahu nama aku Mark Lee? Aku merasa belum memperkenalkan diriku ke tetanggaku semua, karena terlalu sibuk membereskan rumah." Ucapnya.

Ah, dugaan Jeno benar. Dia adalah Mark Lee, tetangga barunya dan juga mantan kekasihnya.

"EH, ADUH MAAF BANGET, BUKANNYA NYURUH KALIAN MASUK, MALAH TANYA ANEH-ANEH. MAAF MAAF. Silahkan masuk ya, maaf kalau rumahku masih berantakan, belum sempat aku bersihkan ehehe."

Jisung tersenyum dan berkata, "tidak apa-apa paman! Permisi ya kalau begitu." Dan mereka pun masuk.

Jeno merasa sangat grogi sekali, badannya tidak berhenti bergetar sedari tadi, untung saja kue nya telah diambil oleh Mark.

Jisung yang merasa bahwa gerak-gerik ayahnya terlihat aneh, berniat untuk bertanya, mumpung Mark masih didapur untuk menyiapkan mereka jamuan.

"Ayah..." Panggilnya pelan sambil menggoyangkan badannya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 18, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Nomark one-shotWhere stories live. Discover now