02

6 2 0
                                    


“Lee Jeno!!!” semua yang ada didalam gudang itu menengok kearah perempuan yang menatap tajam kearah Jeno. Jeno menjentikkan jarinya menyuruh teman-temannya untuk keluar.

Jeno tersenyum melihat Anna yang mendekat kearahnya dengan wajah kesal “Kenapa baby?”

“Lu ngapain mukulin Joshua?” sentak Anna.

Jeno terkekeh “Gak liat gue juga lebam?” ucapnya mengelus sudut bibirnya yang biru dengan jempol “Kita berantem, dia nya aja yang lemah” lanjutnya terkekeh.

“Gue tanya ngapain lu mukulin Joshua?” tanyanya.

“Gue tanya balik, kenapa kemarin lo lebih milih dia daripada gue?”. Ucapnya mendekati Anna yang bergeming menatap lurus kearah Jeno.

“Lo mukulin Joshua cuma gara-gara gue pulang sama Joshua?” Anna berdecak, Jeno terlalu kekanak-kanakan kalau seperti itu “Minta maaf sama dia sekarang, Jen” lanjut Anna.

Jeno mendorong pelan Anna kedinding mengukungnya dengan kedua tangannya “Lo suka sama Joshua?”

Anna terdiam menelan ludahnya susah payah, Jeno mencekal lengan Anna mengarahkannya ke luka kemarin yang masih biru “Ini” lalu turun ke arah dadanya “Ini juga...Sakit Na” lanjutnya.

Anna melepaskan tangannya dengan cepat detak jantungnya tiba-tiba bergerak tidak beraturan. Jeno hanya tersenyum lalu menegakkan tubuhnya kembali, mengelus Surai hitam rambut Anna yang sebahu dan melangkah pergi begitu saja meninggalkan Anna yang meremas baju bagian dadanya yang tiba-tiba sesak.

****

“Apa yang harus gue lakuin supaya Lo lupain Jeno, Ha?!” sentak Joshua membuat Anna terperanjat, Joshua mengacak rambutnya prustasi lalu memeluk Anna, mengelusnya dengan lembut.

“Sorry gue gak maksud bentak lu”

Anna mengangguk lalu mendongak menatap Joshua tanpa melepaskan pelukannya “Luka Lo gpp?” Joshua menggeleng seraya tersenyum “Luka gue ada disini” ucapnya menunjuk kearah dada Anna.

“Ha?”

“Kalau Lo gak mau gue terluka jangan sakitin hati lo” Anna tersenyum lalu memeluk Joshua kembali.

“Dan Olav pun menghangat. Tamat” ucap Mingyu dengan wajah absurd dan keempat temannya yang lain melihat kearah Joshua dan Anna yang sedari tadi berpelukan seperti sedang menonton film gratis sembari memakan cemilan yang mereka bawa.

“Lupa gue kalo masih ada kalian disini” Anna masih memeluk Joshua bahkan semakin erat, pipinya bersemu merah menahan malu.

Teman-teman Joshua sudah biasa melihat adegan seperti tadi, apalagi dengan Anna. Perempuan yang tidak punya malu saat bersama orang-orang yang akrab saja dengannya, disayang sama Joshua dan teman-temannya. Hanya saja Anna begitu bodoh dia bahkan pernah tiga kali diselingkuhi oleh tiga orang pria yang berbeda-beda tapi tenang aja selain Anna dijaga oleh Joshua dan teman-teman, Anna juga seorang pendendam dia pasti bakalan membalas rasa sakitnya ke orang-orang yang menyakiti dirinya.

“Pulang gih udah mal—”

“Sini neng aa anterin pulang” ucap Mingyu menyisir rambutnya kebelakang dengan jari-jarinya lalu mendekati Anna yang menatapnya dengan menahan tawanya.

“Eittttss” Joshua memberhentikan Mingyu dengan tangannya yang mulai mendekat dengan Anna “Gak percaya gue sama lu, bukannya pulang kerumah malah lu ajakin ke hotel lagi”

“Ohh ya jelas, kita buat video yang lebih dari 19 detik” ucapnya dengan bangga sedetik berikutnya terkena lemparan dari Joshua.

“Scoup, tolong anterin Anna”

My Ex Posessive: Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang