Prolog

117 8 6
                                    

Happy reading...

Terlihat gadis dengan rambut silver serta mata biru keunguan yang indah seperti telaga. Tengah berlari menuju gerbang yang ada didepannya dengan cepat.

Gadis itu memekik saat penjaga pintu menutup gerbang yang membuat sebagian siswa yang sudah didalam gerbang menenggok kearahnya.

"Huaa...P-pak h-hosh j-jan-jangan di-h-hosh tu-tu-tutup dulu." Ucap gadis itu dengan nafas tersengal-sengal menatap penjaga gerbang sekolahnya yang sedang menatap binggung juga tak percaya.

"Kenapa kamu telat? tumben sakali seorang Dhana telat datang kesekolah lho." Ucap penjaga pintu itu dengan menatap Dhana yang masih sibuk mengatur nafasnya.

"Hehe eto aku telat bangun pak." Ucap Dhana sambil terkekeh pelan dan mengaruk tengukuk kepalannya yang tak gatal.

"Ya sudah, kamu masuk sana." Ucap penjaga itu lalu diangguki oleh Dhana dan langsung berlari menuju kelasnya.

"Jangan lari-lari Dhana." Peringat penjaga itu dengan geleng-geleng kepala melihat kelakuan aktif dari Dhana lalu dibalas lambaian tangannya.

="="="="="="="="="="="

Dhana berjalan dengan santai memasuki ruang kelasnya yang bising, entah ada atau belum ada guru mereka selalu onar serta kelasnya juga tempat berkumpul murid-murid otak emas semua.

'Aku binggung mereka itu seperti kuda tidak bisa diam dan biang onar, tapi kenapa mereka menjadi juara yang mewakili sekolah?'

Dhana mengelengkan kepalanya lalu melangkah menuju kursinya sebelum seorang gadis menarik tasnya menuju kursi di depan tanpa rasa bersalah ia langsung duduk, tapi tidak dengan Dhana yang kesal karna gadis itu menarik tasnya dengan paksa.

"Kenapa kamu tidak duduk Dhana? Astaga tunggu jangan-jangan kamu mau mengakui aku cantik yaa?" Ucap gadis itu dengan mengibaskan rambut nya kearah Dhana.

"Akhh Rikka...kenapa kamu malah menyuruhku untuk duduk di depan? Kamu belum lupa kan kalo aku tidak suka duduk didepan?!" Geram Dhana menatap Rikka yang masih tersenyum konyol kearah Dhana tengah kesal.

"Ayolah sayang, kali ini saja duduk didepan menemanikuu Nana sayang~" Ucap Rikka dengan nada mengoda dan dibalas ketukan dikepala oleh Dhana dan langsung tersenyum melihat sang sahabat yang mencak-mencak kesakitan.

'Astaga apakah sesakit itu? padahal aku hanya mengetuk pelan kepala kosong itu haha'

Dhana mengelengkan kepalanya lalu duduk di samping Rikka yang disambut wajah berbinar milik Rikka.

Bel istirahat berbunyi~

"Dhana ayoo~" Ucap Rikka tak sabar.

Dhana yang melihat itu hanya mengeleng-gelengkan kepala saja.

"Sabar kaa." Jawab Dhana dengan tangan yang sibuk memasukan alat-alat tulisnya.

"Hump!"

"Ayo aku sudah selesai." Ajak Dhana menarik tangan Rikka yang masih kesal dengan dirinya.

"Rikka sayang maafkan Dhana ya~" Bujuk Dhana sambil merangkul pundak Rikka.

"Karena Rikka baik, cantik juga rendah hati jadi aku maafin." Jawab Rikka dengan senyuman manis dibibirnya.

"Yaaaa paling cantik mirip itik hahaha" Imbuh Dhana dan langsung berlari sebelum kena jitakan maut Rikka.

"RIKKA YANG KALAH WAJIB TRAKTIRRR!!!" Teriak Dhana agar Rikka mendegar teriakannya itu.

"DHANAA KAMU CURANGGGG" Geram Rikka dan langsung berlari menyusul Dhana yang didepannya.

Dhana menghentikan langkah kakinya didepan pintu kantin untuk menunggu Rikka yang belum kelihatan batang hidungnya itu.

Adventure again's the devilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang