I

17 2 0
                                    

Debby percaya suatu hal, jika dua orang tercipta untuk bersama, mereka pun akan dipertemukan kembali, namun jika mereka ditakdirkan tidak untuk bersama, ada suatu saat dimana mereka tidak akan bertemu lagi atau bertemu dengan tidak menjadi apa yang diharapkan. Tidak hanya Debby, seorang lelaki bernama Plant juga meyakini hal tersebut sejak sebuah kisah dimulai.

Pertemuan mereka berawal di kereta bawah tanah. Saat Debby hendak kembali ke rumah yang ia sewa, Debby melihat sesosok lelaki yang membuatnya sangat penasaran. Tidak tahu apa yang telah membuat Debby ingin tahu tentang lelaki itu hingga mengikutinya sampai ke rumahnya.

Debby terkejut saat melihat lelaki tersebut berjalan ke dalam gang yang dapat dikatakan sempit, namun di dalam sana terdapat rumah jaman dahulu yang masih terlihat rapih dan terawat. Setelah lelaki itu masuk ke rumah, Debby tersadar bahwa ia telah berjalan jauh mengikuti lelaki itu.

Senja telah menampakkan wujudnya dan Debby masih memikirkan bagaimana cara ia dapat kembali pulang, sedangkan Debby tidak mudah menghafal jalan. Jika menggunakan GPS Debby yakin ponselnya akan mati di tengah jalan, karena baterai ponselnya sudah lemah.

Dengan terpaksa, Debby memberanikan diri mengetuk pintu rumah lelaki tadi, karena tidak ada lagi rumah warga di sekitarnya. Debby mengetuk pintu sebanyak tiga kali, tetapi tidak seorangpun yang memberi respon. Tanpa rasa takut, Debby mencoba membuka pintu yang ternyata tidak terkunci. Debby pun melangkah ke dalam rumah. Saat masuk, Debby merasakan ketenangan di sana. Debby menutup pintu kembali, lalu ia melihat sekeliling untuk mencari pemilik rumah.

"Hei siapa kamu?!" teriak seseorang dari balik tubuh Debby sambil menodongkan payung.

Debby berbalik arah dan mengangkat tangannya, "Ma-maaf aku tidak bermaksud jahat.".

Lelaki itu segera menurunkan payungnya.

"Aku sudah mengetuk pintu, tapi tidak ada yang merespon," ujar Debby.

"Lain kali tunggu dulu jika tidak ingin dituduh pencuri, sekarang duduklah di sofa, aku akan mengambilkanmu minuman," lelaki itu pergi menuju dapur.

Debby segera duduk sembari menarik napas panjang, "Ku kira ia akan memukuliku.".

Lelaki itu kembali dengan membawa secangkir teh manis hangat seraya menatap Debby dengan serius.

"Ada apa?" tanya Debby.

Ia tersadar dan menggelengkan kepalanya, "Siapa namamu?".

"Aku Debby, namamu?".

"Plant, ada keperluan apa kau datang ke sini?".

"Aku tersesat.".

"Lalu mengapa kau mengikutiku, jika kau tidak tau arah.".

Debby tediam bingung, karena Plant sadar ia telah diikuti.

"Tidurlah di kamar tamu, esok aku akan mengantarmu," tawar Plant.

"Besok?".

Plant mengangguk, "Jika kau ingin sekarang, pulanglah sendiri, aku sedang sibuk," Plant beranjak dari duduknya lalu melangkah menuju kamarnya.

Debby menyandarkan tubuhnya di sofa.

-BERSAMBUNG-

Be Strong [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang