Part 18

7 6 0
                                    

Sekarang gue bisa masuk kuliah.
Seperti yang temen temen kampus gue bilang, mereka welcome, dan yaa gue sama mereka sama sama lagi.

Gue juga sempet minta maaf kesemuanya, ke kating kating, ke teman teman semuanya.
Pokoknya disitu gue minta maaf dan ngucapin terima kasih sama mereka, karena masih mau nerima gue, untuk berada disalah satu antara mereka.

Dan hari ini gue mulai merubah segalanya, gue mulai dari awal lagi, memulai dari awal sama mereka semua.

Dan ternyata ini sangat menyenangkan, kita bersama sama melaluinya, kita bersama sama menghadapinya. Tertawa bersama dengan kekonyolan yang diperbuat temen temen semua.

Saat dosen ga masuk kita buat drama drama didalem kampus, kita galau galauan pas dengerin lagu sedih, kita nangis nangisan saat kita lagi nobar film atau drakor, kita lucu lucuan liatin kelakuan para cowo yang bertingkah gila.

Dan karena ruangan kelas gue yang berisik, dosen di kelas sebelah nyamperin dan kita diceramahin bareng bareng.

Kita cuman duduk tegap, diem sambil nundukin kepala. Mendengar ocehan amarah dari dosen yang sudah baruh baya itu. Setengah jam kita diceramahin, setelah selesai dosen itu langsung keluar dari kelas kita.

Seketika helaan nafas panjang terdengar dari masing masing temen gue termasuk gue juga. Merasa bebas aja gitu.

Detik selanjutnya kita tertawa bersama, memutar memori untuk sesaat, mengingat beberapa menit lalu, yang kita lakukan untuk bersenang senang dan menikmati bahwa kebersamaan itu sangat indah.

Kita melepaskan semuanya saat itu juga, gue tau pasti masing masing dari mereka itu memiliki masalah hidup yang berbeda beda dan sangat sulit bagi masing masingnya.

Gue juga gitukan, tapi kita disaat ini, melepaskan semuanya, menepis sejenak masalah yang terus melanda.

Berhenti sejenak dan menghirup udara bebas diluar sana. Hadiahi diri sendiri setidaknya dengan senyuman tulus dari kalian sendiri, dan berkata didalam hati, bahwa kalian hebat bisa sampai dititik ini.

Kita benar benar melakukan itu semua, kita saling merangkul dan saling melempar senyum, mengeratkan rangkulannya dan menutupkan mata sejenak, berdoa dalam hati dan berharap yang terbaik untuk kedepannya.

Kita membuka mata perlahan, dan saling memandang satu sama lain, tak lupa dengan kedua sudut bibir yang masih terangkat manis.

Kita tertawa ringan, mengangguk yakin, bahwa kita bisa melewatinya bersama, kita bisa menyelesaikannya bersama, kita bisa menghadapi semuanya bersama.

Kita akan berhasil bersama sampai akhir dan terus menyemangati satu sama lain.

Membantu yang kesulitan, menghibur yang sedang bersedih, merangkul untuk tetap berjalan bersama dan tidak ada kata untuk meninggalkan.

Saling menunggu dan saling mendorong, terus begitu sampai kita benar benar sampai di garis finish yang kita inginkan, sampai kita bisa menggapai bendera yang sudah menanti didepan sana.

Kami menjalaninya dengan ikhlas dan senyuman yang selalu terpajang indah di wajah kami.

Kami menciptakan itu semua, dan gue juga bersyukur karena telah dihadirkan mereka ditakdir gue.

Dan disaat itu gue adalah salah satu orang yang paling bahagia, gue sampe menghadirkan senyum hangat gue, senyuman yang sekarang jarang gue sebarkan ke semua orang.

Thanks ya untuk kalian 😊

***

Kania Story [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang