Dari kejauhan aku melihat orang berlalu lalang dengan tergesa-gesa.Wah, ternyata benar. Tempat Boba nya sangat ramai.
Banyak orang berteriak histeris sambil menangis? Pasti itu karena kesal karena tidak dilayani nya dgn cepat bukan?Pantas saja Kak Na tadi baru pulang.
Kak Na...
Pasti sekarang dia tengah membeli boba lagi. Pasalnya boba yang pertama terjatuh tadi.
Aku melebarkan senyuman. Sudah kuduga, Kakakku pasti tidak akan mengecewakan ku.
Dengan segera aku berlari untuk menyusul Kakakku.
Namun,tiba-tiba langkah kakiku terasa kaku.
Senyumku perlahan pudar, pandangan ku memburam ketika perkataan Kak Haechan di telfon itu berdenging di telinga ku.
Hati ku semakin sakit. Jantungku berdetak cepat. Paru-paru ku terasa sesak. Sedih,takut,khawatir, dan penyesalan dari ku muncul mendadak. Terlintas perkataan Kak Na dan pesannya.
"Hm. Kakak beliin boba terakhir hari ini buat kamu. Abis itu beli sendiri!"
"Kesini dek, temenin kakak:'("
"Kakak Pulang."
A-apa yang dikatakan Kak Haechan benar?
"E-engga kan? Kak Na itu sedang mengantri untuk membeli Boba kan ahahah hiks hiks
...." yakin ku pada diri sendiri dengan diiringi tawa. Tapi air mata ini, cih! Tidak bisa berhenti dari mataku.Akhirnya, dengan langkah lunglai ku berjalan mendekati keramaian disana.
Entahlah,aku merasa tidak kuat untuk berlari lagi.
"P-permisi." ucapku pelan sambil menepuk punggung orang-orang di depanku.
"M-misi."
Satu-persatu ku tepuk orang yg ada di depanku.
Bau anyir, amis tercium kuat di Indra penciuman ku saat mendekati nya. Aku meneguk saliva ku dengan susah payah.
Mencoba untuk terus berfikir positif. Aku yang semakin penasaran terus melangkah kedepan dengan perasaan campur aduk.
Brugh...
Jantungku terasa berhenti berdetak seketika. Pikiranku mendadak kosong. Kaki ku melemas, tidak kuat menopang tubuhku sehingga aku terjatuh begitu saja saat melihat hal yang ada didepanku.
Darah...
M-motor Kak Na?..
Kak Na...
Kenapa? Banyak darah?Kak Na pasti hanya sedang tertidur kan?
"Nak, bangun nak hikss hikss."
"Engga! Anakku masih hidup! Dia cuma tidur aja iya kan? Nak ayo bangun...hikss..."
Suara itu, sepertinya aku kenal. Itu suara Mama.
"Sabar bu, sabar."
"Ambulans nya kenapa lama sekali Chan?!"
"Sebentar lagi kak , sebentar-- EH JISUNG?!" teriak Kak Haechan.
Tangisan Mama berhenti, semua orang yg ada disana memandangku.
Kak Haechan mendekat,
"S-sung kakak kamu bakal baik-baik aja. Nanti kita bakal bawa kakak kamu ke Rumah Sakit ya..."ucap Kak Haechan. Matanya terlihat berkaca-kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boba||NJM [Short Story]
Fanfiction[Completed] "Hm, Kakak beliin boba terakhir hari ini buat kamu. Abis itu beli sendiri!" ucapnya sambil menyambar jaketnya lalu pergi membeli boba untuku. - Dan benar, setelah itu Kakak ku tidak pernah membelikan boba favoritku. Apalagi memintanya...