4 - Escape

2.4K 416 13
                                    

Warning! : typo bertebaran

(Y/n) melirik kearah Shibuki yang terlihat terengah dan tidak merasa bersalah. Dan mereka dihadapkan lagi sesuatu yang sama dengan waktu yang lebih sedikit.

"Sial. Jika saja tidak ada peraturan yang melarang merubah alur kita sudah keluar dari sini." Keluh (Y/n) lalu mengelah nafas panjang.


╔══════════════╗

Start

╚══════════════╝

Batas waktu ruangan ini, 1 menit 50 detik.

Karube terdiam sejenak setelah menutup pintu juga nampak terengah kecil. "dia benar-benar mati?" Tanya Karube sembari menoleh kebelakangn tepatnya menatap Shibuki yang masih terdiam disamping (Y/n). "apa-apan ini?" tukas Chota yang terduduk dilantai ruangan itu.

Arisu mendekat kearah Shibuki. "kau yang membunuh gadis itu." Tukas Arisu yang menatap Shibuki tidak parcaya. "tapi kita selamat karena aku kan?" balas Shibuki yang masih dengan tampang tidak bersalahnya. "apa?!" seru (Y/n) dan Karube bersamaan. "apa! Ayo pukul saja jika kau ingin memukulku!" tantang Shibuki dengan tatapan menantang kearah Karube dan mentap sinis kearah (Y/n).

"jika terus melamun kalian pun akan mati!" lanjutnya yang berhasil membuat Karube terdiam dan megumpat. Sementara (Y/n) masih menatap Shibuki dengan tatapan kesalnya. "wanita macam apa kau yang tega membiarkan seseorang yang berkelamin sama denganmu mati begitu saja. Ha! Dasar iblis!" Tukas (Y/n) yang langsung mencengkram kerah baju Shibuki. "kau sendiri juga begitu bukan?! Kau juga hanya diam saja saat gadis itu berlari masuk!" balas Shibuki dengan ekspresi menantangnya. "apa kau bilang-!" satu tangan (Y/n) terangkat hendak menampar pipi Shibuki.

Arisu dan Karube yang melihatnya langsung menahan tangan (Y/n) dan memisahkannya dari Shibuki. "kau tenanglah, ini bukan saatnya bertengkar! Kau juga harus berfikir cara untuk keluar dari sini." Tukas Karube yang membuat (Y/n) kembali terdiam dan hanya mendecih kesal.

"apa sekarang kita juga memilih mati?" Tanya Karube pada semua. "bisa saja kebalikannya." Tukas (Y/n) yang kembali tenang dan mengikuti alur permainan. "ya, karena yang terakhir mati, pasti berikutnya hidup." Lanjut Arisu yang menatap dan mendekat kearah pintu hidup. "ya juga, mustahil mati berturut-turut." Sambung Karube yang juga ikut setuju dengan apa yang dikatakan Arisu. "tapi juga sulit untuk memilih mati." Sambung (Y/n) dengan menatap kearah Arisu juga Karube bergantian. "begitu rupanya." Ucap Shibuki yang membuat mereka bertiga menoleh menatapnya.

"ini permainan agar kita memilih tumbal dalam batas waktu." Lanjutnya yang berhasil kembali memancing emosi Karube perlahan. "tumbal?" Tanya Arisu dengan tatapan bingungnya. "mungkin tulisan di pintu tidak ada artinya. Yang terpenting adalah siapa yang membukanya. Mereka ingin kita memilih satu orang dalam batas waktu." Semua terdiam dan bingung harus bagaimana. (Y/n) sudah lelah dengan celoteh Shibuki dan memilih untuk diam dan hanya memperhatikannya.

Alice in Borderland X Reader [VERY SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang