[4] Happy Birthday, Winter~

4.2K 573 75
                                    



Giselle baru saja kembali ke kamarnya setelah selesai makan siang. Ia langsung meraih ponselnya dan menghubungi seseorang, hanya selang beberapa detik ponselnya terhubung dengan seseorang di seberang telepon.

"Halo Winter ... "

"Ya, Selle?"

"Apa kau sibuk?"

"Tidak. Kenapa?"

...


Winter dan Giselle berada dalam taxi yang sama. Sebelumnya Giselle meminta Winter menemaninya ke toko buku dan kebetulan hari ini gadis mungil itu tidak memiliki kegiatan. Memang Winter lebih suka berdiam diri di rumah di bandingkan bermain di dunia luar, karena baginya rumah lebih nyaman dari tempat manapun. Namun akan berbeda halnya jika sesuatu itu memang penting. Akhirnya Winter menerima tawaran Giselle untuk menemani gadis yang lebih tinggi darinya itu.

"Tidak apa-apa kan aku mengajakmu, Win?"

"Hmm. Tentu saja. Tapi, kenapa tidak mengajak Karina?"

"Ooh, Karin, setiap hari minggu dia akan pergi bersama keluarganya. Ya, semacam Family Time." Winter membulatkan bibirnya membentuk huruf O.

"Lalu, apa kau juga tidak berlibur bersama keluargamu?"

"Tentu saja. Kami akan melakukan itu jika sudah waktunya. Kau sendiri bagaimana?"

"Aku? Hahaha ... aku lebih suka berlibur di pulau kapas."

"Pulau ... kapas?" Giselle memandang Winter dengan tatapan bingung, ia mengerutkan dahinya saat merasa sangat asing dengan pulau kapas yang Winter bicarakan.

"Aku belum pernah mendengar pulau itu sebelumnya, memangnya dimana?"

"Kau serius mengatakan tidak tahu? Padahal semua orang pernah kesana." Jelas Winter dengan senyum dorky nya.

"Termasuk aku?"

"Humm."

Giselle memiringkan kepalanya dan menatap lurus ke jalanan, berusaha mengingat apakah benar ia pernah ke pulau kapas itu. Namun sejauh apapun ia berpikir, sedikitpun Giselle tak menemukan petunjuk ia memiliki ingatan pernah mendatangi pulau kapas.

"Aku tidak yakin pernah mengunjungi tempat yang kau bilang pulau kapas atau apalah itu, memangnya tempat seperti apa itu?"

"Kau sungguh ingin tahu, Selle?"

"Hmm."

"Tempat itu ... adalah kasur."








"Bukankah kasur terbuat dari tumpukan kapas yang di jadikan satu? .... Tidakkah begitu menurutmu?"

Hening.

Mereka berdua saling menatap satu sama lain dimana Winter dengan ekspresi bangganya menjelaskan deksripsi mengenai pulau kapas. Sementara Giselle, gadis itu menatap Winter dengan raut wajah,

Bingung? Tercengang? Atau lebih tepatnya,

Kesal?

Entahlah. Hanya Giselle yang mengetahuinya.

"Yah! Kim Winter!"

"HAHAHAHAHAHA." Seketika tawa aligator Winter menggema di dalam mobil, dimana sang supir juga ikut tertawa kecil melihat kelucuan dua penumpangnya ini terutama Winter.

Giselle dengan ringannya memukul kecil lengan Winter, ia merasa bodoh karna gadis itu berhasil menipunya.

"Ah, ow, sakit, Giselle." Keluh Winter masih dalam keadaan tertawa.

Secret Admirer || WinRina Vers. [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang