Pandangan ku tertuju ke dinding
Tertempel sebuah jam darimu
Pernah terbayangkan
Jam itu bagaikan kau
Yaa.. Jam itu ku beri nama jerapah
Setiap ditik darinya seperti lagu penenang
Seperti tawanya
Seperti pengiring tidur
Namun aku sadar,
Jam tetaplah jam
Jam itu bukanlah kau
Dan kau tidak ada disiniSeketika ku palingkan wajah
Aku berfikir....
aku sangat egois
Kau lembut, aku kasar
Kau berusaha sabar
Ku berusaha menghindar
Namun, hatiku menyuruh tinggal
Tanpa aku berfikir
Ini akan menyakitimu
Maaf...Kenyataan seakan menamparku
Kenyataan kita tak bisa bersatu
Benar katamu,
Aku cuma mampir bukan menetap
Sebaiknya beri aku sedikit waktu
Pergilah, aku melepasmu
Aku tak ingin kau sakit bersamaku
Maaf mengecewakan mu
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajakku Berbicara
Puisiketika bibir tak mampu berkata, biar sajak yang berbicara.