Namanya Archer Mahendra, dosen hot yang digilai para mahasiswi dan dosen wanita di kampusnya. Parasnya yang tampan dan berwibawa membuat siapapun jatuh hati. Tak terkecuali Aya.
Pertemuan pertama dengan Archer Mahendra yang membekas, membuatnya memiliki sebuah cita-cita.
Menjadi istri Archer Mahendra.
"Aya, bangun yuk, nak. Ayo bangun dari tidurmu, kamu sudah kelamaan tidur, mimpimu terlalu kejauhan," ledek Yose, sepupunya yang sedari tadi menggelengkan kepala karena selama sejam kedatangan Aya ke rumahnya, ia tak berhenti membicarakan soal Archer Mahendra. Yose tahu sih Aya menyukai dosennya itu tapi ia tak menyangka rasa suka Aya sudah pada tahap segila ini. Bagaimana Yose tidak mengelus dada, Aya terus-terusan mengatakan ingin menjadi istri Archer Mahendra. Karena Archer Mahendra adalah dosen di program studinya, jadilah ia terus yang direcoki oleh Aya.
"Ya, please. Yok sadar yok. Jangan sama pak Archer, aku kenalin teman-temanku aja gimana?"tawar Yose.
Aya menggeleng, "Nggak ah. Kalau nggak sama pak Archer nggak mau. Aku sama pak Archer cocok tahu."
"Cocok darimananya?"
"Nama kami kan sama-sama A. Archer dan Aya. Double A. Cocok kan." Aya tersenyum bahagia, tatapannya tak berhenti menatap foto Archer Mahendra di hapenya, hasil potretan diam-diam Yose saat beliau hendak masuk ke ruang dosen. Sebenarnya Yose ogah melakukannya, tapi Aya terus memohon membuatnya akhirnya tak tega. Tapi karena melakukannya dengan setengah hati, alhasil foto hasil jepretannya buram. Tapi Aya tak peduli, yang penting foto Archer Mahendra.
"Ya ampun pak Archer ganteng banget sih, jadi ingin buru-buru menjadi istrinya." Aya tak berhenti menatap ponselnya dengan wajah kegirangan.
Astaga! Saudaraku udah gila nih kayaknya, batin Yose mengelus dada.
"Yos, nanti anakku dan pak Archer kunamai pakai huruf A juga ah. Bagusnya apa ya, Yos? "
"Aksara gimana?" sambar Aya menjawab pertanyaannya sendiri.
Di titik ini Yose hanya bisa menghela napas berkali-kali, bingung harus bagaimana lagi menghadapi kegilaan sepupunya. Bukan tanpa sebab Yose meminta Aya untuk mencari lelaki lain. Archer Mahendra memanglah tampan dan memiliki pekerjaan mapan, tapi jarak umur Aya dan Archer sangat jauh, Archer dan Aya lebih cocok menjadi ayah-anak dibandingkan pasangan. Alasan lainnya, Archer belum membuka hatinya untuk siapapun setelah kepergian istrinya beberapa tahun silam. Bu Anjani, dosennya yang masih muda, cantik, single, memiliki pekerjaan mapan dan dari segi apapun sangat unggul saja tak mampu membuka hati pak Archer, apalagi Soraya? Yang kalah jauh dari Bu Anjani.
"Emang kalau mau jadi istri pak Archer udah pasti diterima sama anak-anaknya?" tanya Yose kembali mencoba menyadarkan Aya dari mimpi indahnya. Ya, pak Archer sudah memiliki anak-anak. Yose mencoba menyadarkan Aya dengan fakta itu.
"Pertanyaanku terlalu sulit dijawab ya?" ejek Yose setelah beberapa menit tak mendapat jawaban. "Jangankan mendapatkan restu anak-anaknya, membuka hati pak Archer saja sudah sulit, Ya. Ayolah menyerah saja."
Obrolan mereka ditutup oleh keheningan. Aya yang terdiam dan Yose yang membiarkan sepupunya itu merenungi semuanya.
Mungkin Yose terkesan jahat, tapi ia hanya ingin Aya sadar, cita-citanya terlalu sulit menjadi nyata.
Tapi bukan Aya namanya kalau cepat menyerah, ucapan Yose barusan malah membuatnya semakin bersemangat untuk mewujudkan cita-citanya. Di kamar Yose, ia mulai memikirkan cara untuk mendekati pak Archer.
Perjuangan Aya untuk menjadi istri Archer Mahendra pun dimulai.
#COMING SOON#
Kira-kira pak Archer seperti apa ya????
KAMU SEDANG MEMBACA
YANG KEDUA
RomanceSoraya memiliki sebuah cita-cita, cita-cita yang menurut sepupu-sepupunya adalah cita-cita gila dan paling tidak masuk akal. Apa itu? Menjadi istri Archer Mahendra, si dosen hot yang digilai para mahasiswi dan dosen wanita di kampusnya. mendapatkan...