Ntah sudah berapa kali hati ini dipatahkan dihancurkan dengan kata-kata yang dilontarkan. Mirisnya kadang kata-kata tersebut dilontarkan oleh orang-orang yang tidak seharusnya mengatakan itu.
Kata orang bagilah bebanmu kepada orang lain maka hatimu akan sedikit lega. Ceritakanlah keluh kesahmu agar hatimu lebih tenang, sayangnya sampai saat ini aku masih menyimpan dengan begitu apik kesakitan yang aku rasakan. Beberapa keadaan ada keinginan untuk berbagi cerita, tapi selalu ada rasa ragu apakah mereka nantinya benar-benar peduli atau sekedar ingin tahu. Apakah mereka yang nantinya menjadi tempatku bercerita mampu menyimpan ceritaku dengan apik tanpa ada orang ketiga-keempat dan seterusnya yang tau ceritaku. Dan karena keraguan itu, lagi dan lagi aku harus menelan semua rasa sakit itu sendiri, melampiaskannya dengan menangis dalam diam. Rasa lelah akan semuanya sering kali menghampiri, namun aku dituntut untuk tidak mudah menyerah. Jatuh terbentur, dihempas keadaan tidak boleh membuatku berhenti. Sebab ada banyak harapan dan tanggung jawab dipundakku. Kadang hati kecilku berontak, bolehkah aku sedikit saja egois untuk bertindak sesuai kemauanku tanpa memikirkan perasaan mereka. Seperti mereka yang bertindak dan berucap tanpa memikirkan perasaanku dan tanpa menanyakan pendapatku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu Pulang
Non-Fictionseorang anak perempuan yang tumbuh ditengah-tengah keluarga broken home. menjalani kehidupan yang rumit tapi dia harus berjuang sendiri dengan memasang topeng begitu banyak untuk menutupi keadaan yang dia alami. Ya...dia almeera Az-zahra.