Rasa Iri

3 0 0
                                    

Iri rasa itulah yang beberapa tahun ini selalu aku rasakan.
Aku tak iri pada mereka yang hidup mewah
Aku tak iri pada mereka yang bercanda tawa bersama pasangannya
Aku tak iri pada teman-temanku saat mereka menunjukkan kemesraan mereka pada kekasihnya ataupun sebaliknya. Ya aku tidak pernah iri dengan semua itu.
Aku hanya benar-benar merasa iri  saat teman-temanku menceritakan keharmonisan keluarganya, aku iri ketika mereka menceritakan bagaimana mereka menghabiskan waktu bersama kedua orang tuanya, aku iri ketika melihat mereka bahagia dengan keluarga utuh mereka yang harmonis. Ya itulah hal yang selalu membuatku iri kepada mereka yang keluarganya baik-baik saja berbanding terbalik dengan keluargaku yang tercerai berai.

Terkadang aku berpikir Ya allah apakah dosaku sampai aku berada disituasi seperti ini. Tidak pantaskah aku untuk bisa hidup bahagia bersama keluarga yang utuh seperti teman-temanku? Apakah terlalu susah untuk dikabulkan keinginan kecilku itu? Kau tidak adil ya allah kenapa harus aku, kenapa ya allah? Tidak cukupkah kau mengujiku dengan keterbatasan ekonomi keluargaku sehingga kau juga mengujiku dengan tercerai berainya keluargaku?
Kalimat itulah yang selalu muncul difikiranku ketika rasa sesak datang disaat menyaksikan teman-temanku bersama keluarganya.
Marah kecewa benci penyesalan bercampur menjadi satu dengan keadaan yang terjadi saat ini.
Sakit sekali rasanya begitu menyesakkan hati, Andai kalian merasakan bagaimana diposisiku
Tapi terlepas dari semua yang terjadi akupun menjadi sosok yang ahli dalam bersikap biasa saja. Bahkan tak jarang tidak ada yang tahu kondisi keluargaku yang sebenarnya. Amazing... kau luar biasa mira, begitu piawainya kau memasang topeng kehidupan.

Terus lah bertahan wahai diri sendiri karena tidak ada orang yang benar-benar bisa mengerti keadaanmu.

Rindu PulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang