Hari ini ia mendapati surat kedua, berbeda dari surat sebelumnya surat yang diterimanya hari ini bersampul warna merah maroon.
Ia tengah menyiapkan hati untuk membaca setiap bait suratnya.
Suara helaan nafas sudah terdengar diawal ia membuka surat tersebut.
Dengar perlahan ia membaca surat itu, dengan hati yang sedikit bergetar dan gerak mata yang tak beraturan.
Bait pertama sudah ia baca, dan beberapa bait yang sudah terlewati ia masih mampu menahan air matanya. Dan begitu sampai di bait terakhir, tangisnya pecah. Air mata yang sudah ia tahan sejak membaca bait pertama akhirnya meluncur bebas.
"Ternyata ungkapan rasa cintaku terbalas dengan rasa sakit yang sesakit ini." ucapnya dengan tersenyum getir.
Tapi, dijauh dilubuk hatinya ia membatin
"Apa yang kau harapkan dari sebuah cinta dan kepercayaan? Bukankah 2 hal tersebut adalah sebuah hal yang paling sengaja untuk menghacurkan hati?" dia menyunggikan senyuman tipis dengan tatapan yang sulit ditebak kali ini.be continue~~~
Mau tanya dong disini kalian udah kebayang belum alur cerita ini bakal gimana? Aku takut pesan yang aku sampaiin lewat cerita ini agak miss, tolong review yaa menurut kalian ini ceritanya gimana? Ngebosenin atau bikin penasaran?
Thanks in advance readers!<33 Makasih juga buat readers yang nungguin atau baca cerita aku yang ini, semoga sehat selalu!!
Part ini emang short, di next chapter aku bakal ceritain semuanya dari awal jadi mungkin akan long chapter. Stay tune terus ya!^3 ^♡
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay
Short StoryHanya sebuah Healing Story yang diketik dengan cara spontan, bermaksud untuk menghibur kalian pada saat di masa-masa yang di anggap berat bagi diri sendiri. Semoga dapat membantu meringankan sedikit beban kalian. "Untuk mu yang sedang patah dan beru...