Part 1: Kenangan Alarm pagi

11 7 3
                                    

Happy reading
Langtari readers😉

Enjoy

-----

06.10....

"Mentari ayo bangun"
"Mentari nanti kamu kesiangan"

Suara itu terus berulang-ulang sampai sebuah  tangan seorang gadis memencet tombol stop di layar Ponsel yang alarmnya menyala sejak beberapa menit yang lalu.

Kemudian selimutnya tersingkap dan nampaklah wajah polos dan acak-acakan gadis itu karena baru bangun tidur ,matanya belum terbuka sempurna dia menguceknya beberapa kali sebelum turun dari tempat tidur kemudian menuju kamar mandi untuk mandi dan bersiap pergi kesekolah.

Mentari Febiana nama lengkapnya ,akrab disapa tari atau mentari dia tinggal di Bandung  ,tempat tinggalnya rumah sederhana dengan dua lantai letaknya tepat di pinggir jalan raya di samping  masjid al-barokah.

Tari dia gadis yang ceria,ramah dan baik pada siapapun , banyak orang menyukainya namun tak sedikit juga yang membencinya dan membulinya karena  dirumorkan  bahwa ibunya meninggal serangan jantung dikarenakan ayahnya berselingkuh dengan wanita lain, padahal itu tidak benar, ayahnya sangat setia pada ibunya sampai dia meninggal dia tak berhubungan dengan wanita manapun.

Tak berselang lama setelah kepergian ibunya ,Ayahnya menyusul karena memiliki riwayat penyakit kencing manis , tentu saja Mentari sangat terpukul berhari-hari dia tidak mau makan dan bolos sekolah ,dia hanya menangis dan terus menangis,
Beruntung Bintang sang kakak selalu ada dan menghibur Mentari yang sedang bersedih itu ,Dia perlahan bisa
menyembuhkan kesedihan adiknya dengan tingkah lucu dan jenakanya, walaupun sebenarnya dia tak kalah bersedih atas meninggalnya kedua orang tuanya , tekadnya sudah bulat untuk membahagiakan adik semata wayangnya ,dia tak mau adiknya kembali bersedih ,

Kehidupan mereka berjalan normal sampai satu tahun kemudian tepatnya setelah Mentari berusia 14 tahun dan Bintang berusia 15 tahun.
Kala itu Bintang akan mengikuti ajang olimpiade Nasional di Jakarta, Bintang memang siswa yang sangat jenius IQnya sekitar 130, dia mahir Matematika ,pelajaran lainnya dan menguasai lima bahasa ,yaitu Inggris ,Spanyol,Arab,Jepang dan Korea.

Sebelum pergi bintang sudah meninggalkan tabungan untuk adiknya di dalam kardus bawah tempat tidur, memeluk adiknya erat dan berjanji akan membawakan piala untuknya.

"Tari kamu jaga diri baik-baik ya selama kakak pergi,  Kakak janji akan bawa piala buat kamu, kalau kamu butuh sesuatu pakai saja uang yang ada di kolong tempat tidur"

"Kakak gak akan lama kan?"

"Iya cuma beberapa hari kok, kamu ajak Sintia aja nginep disini ,biar kamu gak kesepian"

"Iya kak, kakak hati-hati ya, pokoknya kakak harus pulang cepat, jangan lupa kabarin kalau udh nyampe"

"Iya itu pasti , bye Tari kakak sayang banget sama kamu, "Ucapnya tersenyum sangat lebar , sebelum akhirnya masuk Ke mobil guru yang menjemputnya.

Kabar yang membahagiakan ,Bintang menjadi Juara satu olimpiade itu ,tentu dia langsung mengabari sang adik dan mengirimkan foto-fotonya selama berada disana.
Mentari sangat bahagia dia sangat merindukan kakaknya yang sudak dua hari tidak bertemu itu,

"Kamu belum tidur?"

"Belum ,ngantuk kak"

"Tidur sana ,besok kakak pulang "

"Beneran kak? Yaudah aku tidur dulu gak sabar buat besok"

"hahhha.. Tari-tari , kamu ini , Kamu sendirian? Sintia mana?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

L a n g t a r i (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang