●3

0 0 0
                                    


Bertemu adalah salah satu cara melepaskan rasa rindu.


Keadaan kantin saat ini sangatlah ramai. Pandangan tertuju pada keempat gadis yang baru memasuki kantin. Di antara mereka ada yang bingung, siapakah gadis yang satunya?
Sementara sebagian dari mereka sudah mengetahui, bahwa salah satu dari mereka adalah seorang murid baru yang bernama Joana Serenove si anak beasiswa.

Cukup lama tersebar bukan? Biasanya baru masuk sekolah di tempat tersebut langsung menyebar. Mau anak kaya atau miskin sekalipun.

Hal yang menjadi alasan itu mungkin karena kepindahan Joana yang mendadak dapat beasiswa. Atau kepindahannya kurang banyak diketahui oleh pihak sekolah atau siswa-siswi tersebut.

Mereka yang tak lain; Gaby, Gina, Tasya, dan Joana, memilih duduk di pojok jauh dari arah pintu masuk.

Sedari tadi Joana selalu menundukkan kepalanya, dia risih dan tidak suka jadi pusat perhatian.
Dia merasa ada aura kurang menyenangkan dari berbagai tatapan orang-orang yang menatapnya.

Gaby yang menyadari itu pun mengelus pundak Joana pelan.
" Udah lo gak usah peduliin tuh orang- orang. Mereka cuma iri aja", ujarnya mencoba menenangkan Joana.

Seakan mengerti Gina menambahi " Pokoknya selama lo selalu sama kita, gak akan ada yang berani macem-macem sama lo".

Tasya mengangguk menyakinkan " Jangan nunduk lagi Ana, hajar aja kalau ada yang macem-macem entar!", seru anak semangat.

" Gue yang pesen makan sekarang . Samain aja kali ya? An, lo gak alergi nasgor pake seafood kan?", tanya Gina

Joana menggeleng " Nggak kok"

Sembari menunggu Gina, mereka bertiga mulai mengobrol dari hal kecil, mulai dari yang disukai dan yang tidak disukai. Biar makin akrab kalau kata Tasya.

Kurang lebih lima menit kemudian pesanan pun datang.
"Selamat makan", ucap mereka serentak. Lalu setelahnya mereka tersenyum sambil melanjutkan acara makannya.

◇◇◇◇◇

Sebentar lagi pelajaran akan berakhir.
Sembari mencatat materi di papantulis, Joana memikirkan seseorang , dimana dia harus bertemu dengannya? Kelas saja tidak tau dimana, dia pun tidak melihat orang itu hari ini.

Dan dia yakin seratus persen bahwa orang itu pasti terkenal di sekolah ini.

Bel tiba-tiba bunyi mengagetkan Joana saja.

Guru tersebut pun menutup pelajaran hari ini. Satu-persatu penghuni kelas tersebut meninggalkan kelas itu. Sekarang tinggallah Joana dan ketiga temannya.

"Lo kenapa An? Ada yang lo pikirin?",tanya Gina. Dia menyadari bahwa ada yang sedang dipikirkan oleh temannya itu.

Joana menatap Gina sebentar.
"Gak ada kok",dustanya.

"Yaelah jujur napa An, kita kan udah jadi sahabat. Gak usah ditutupin segala, siapa tau kita bisa bantu",celetuk Gaby yang diangguki oleh Tasya dan Gina.

"Gak ada apa-apasih, penasaran aja sama orang-orang di sekolah ini. Menurut aku gak terlalu parah, aku pikir di hari pertama bakal ada yang bully gitu. Itu aja kok", Joana mencoba merangkai kata itu, supaya tidak terlihat sekali jika yang dipikirannya beda sama yang diucapkannya.

Tasya yang mendengar itu langsung tertawa, sementara Joana mengernyit heran, ada yang lucu? Pikirnya.

Tasya menghentikan tawanya " Lo belum tau aja An, kalau di sekolah kita ini cakep-cekep wajib ada kasus-kasus kek di wattpad. Pokoknya masih ada bullying yah!".

 JoAnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang