planned - 31

234 25 4
                                    

Author pov

Gadis perempuan berambut hitam kecoklatan itu memasuki gudang yang sudah lama tak terpakai.

Ia berjalan menghampiri seseorang yang ada didepannya sambil tersenyum senang.

"Kak, gue kangen" Perempuan berambut coklat itu menghambur memeluk perempuan yang disebutnya 'kakak'

"Gue juga kangen" Perempuan yang menggunakan topi dan masker itu membalas pelukan yang diberikan adiknya

Setelah lama melepas rindu, mereka saling melepas pelukannya.

"Kenapa gak lo sendiri yang ngejalanin semua? "

"Nayra, adikku tersayang. Kakak gak bisa ngejalanin sendiri, kalo kakak yang turun tangan semua bisa hancur" Sejeong menangkup wajah nayra, adiknya.

"Trs, rencana kakak selanjutnya apa? "

Sejeong menjauh dan mengambil sesuatu.

"Ini, ini yang bakal ngancurin hidup laki laki bipolar bernama Doyoung itu" Sejeong mengulurkan botol obat yang berisi kan racun, yang efek sampingnya ringan tetapi jangka panjang.

"I..ini racun? Kakak yakin bakal ngasih Kak Doyoung racun? I..ini ba..bahaya kak" Nayra mulai getir karena yang diberinya adalah racun

"Ini racun ringan. Yang bakal bikin Doyoung cuma sering kambuh sama penyakitnya" Sejeong tersenyum picik

"Ta..tapi kenapa kak? "

"DIA YANG UDAH BIKIN KAKAK JADI BURONAN NAYRA! "





Flashback on

"Doyoung! Bangun nak. Mamah disini" Nyonya kim berteriak frustasi karena melihat anaknya yang jatuh pingsan dikamarnya.

Doyoung melempar barang kesana kemari berantakan gak karuwan.

"Tolong panggilin ambulans" suruh nyonya kim kepada pelayannya. Dan buru buru si pelayan menelpon rumah sakit.

...

Doyoung sudah ada di ruang inap. Kondisinya gak memungkinkan untuk pulang. Karena cukup banyak pendarahan akibat kepalanya yang terbentur tembok.

Sebelumnya, ia menjedotkan kepalanya ke tembok. Atuh kepala dihantam sama tembok apa jadi?

Suara pintu terbuka kasar. Membuat seluruh atensi mata kearah perempuan yang baru saja datang, sejeong.

"Doy, doy...maafin akuu" Perempuan itu menggenggam tangan doyoung yang terinfus dan menyesali semua perbuatannya.

Sang nyonya kim yang terlihat gemetar menahan emosi kini buka suara.

"Kamu...kamu sejeong? " Tanya nya

Kepala sejeong terangkat menatap mata nyonya kim. Ibu daripada Doyoung sendiri.

"I..iya tan-" Belum selesai ia ucapkan kalimatnya, nyonya kim sudah mendorong bahu sejeong.

"Pergi kamu perempuan jahat! Anak saya kamu apakan sampai kaya gini? Dasar penjahat! Pergi sana kamu. " Nyonya kim mendekat dan menjepit dagu sejeong keras dengan tangannya sendiri

"PEREMPUAN BEJAT! GAK BERGUNA! SANA PERGI" Nyonya kim menghempas wajah sejeong kasar.

Hanya terdengar isakkan dari sejeong. Ia berlalu dari pintu ruangan doyoung.

Mengepal tangannya, tanda ia menahan emosi

"Liat aja tante, hidup anak tante gakkan pernah mulus. Akan ada saya sebagai mimpi buruknya"

Sejeong mengeluarkan ponselnya dari saku. Menekan beberapa digit angka untuk menelpon seseorang

"Ma, aku udah nemu sekolah buat nayra. Sekolah aja disekolah ku. Biar aku yang pindah" Telpon ditutup secara sepihak oleh sejeong.

Dia menoleh kearah pintu itu dan tersenyum sarkas

Dan berlalu dari rumah sakit itu.

...

Sampai basement rumah sakit, sirine polisi terdengar. Sejeong yang tersentak pun hanya mematung. Pasalnya banyak polisi yang mengepung.

"Angkat tangan! " Perintah pimpinan polisi itu.

Sejeong yang ketakutan hanya bingung untuk bertindak, sampai ada seseorang yang menariknya dan berhasil membawa sejeong kabur dari kejaran polisi.

...

"Apa! Kenapa bisa kabur. Saya gak mau tau, perempuan itu harus masuk penjara!"

".... "

" Ada laki laki yang membantu nya? Siapa?"

'Setelah diselidiki laki laki itu bernama seungmin, nyonya'

"Seungmin? Jangan! Jangan tangkap dia, dia teman anak saya. Tangkap saja perempuan itu"

Nit nit

Telpon terputus sepihak oleh nyonya kim

...

"Lo gak papa? " Seungmin membawa sejeong ke area sepi. Gudang bekas pabrik gula yang sudah tak terpakai.

"Enggak, i'm okay. Makasih" Sejeong menatap mata lawan bicaranya

"Sama sama, nih jaket. Sekarang udah masuk musim dingin" Seungmin memakaikan jaketnya .

"Lo gak marah sama gue? " Tanya sejeong

"Enggak, gue gak marah. Cuma kesel"seungmin terkekeh dan lanjut menyalakan api.

"Gue marah sama Doyoung, dia udah ngerebut lo dari gue" Batinnya dalam hati.

Flashback off

"Udah ya nay, kakak gak bisa lama lama. Harus balik ke hotel" Sejeong mengambil tasnya yang ada diatas meja dan bersiap pergi.

"Kak, jangan pergi. Kakak pasti mau pergi ke luar negri lagi kan? "Tanya nayra menahan lengan sejeong

"Enggak nay, kakak masih disini seminggu. Masih ada satu hal yang mau kakak lakuin."

Setelahnya sejeong pergi. Disusul nayra yang meninggalkan gudang bekas pabrik gula itu.

...

Setelah keadaan sepi, Doyoung masuk dan mecabut alat penyadap yang ia pasang dibawah meja.

"Gue tau lo dendam sama gue jeong" Gumamnya dan langsung pergi.

"Jadi kak sejeong akar semuanya" Jaemin keluar dari tempat persembunyiannya. Sebenarnya ia membuntuti nayra. Karena gelagat aneh yang celingak celinguk memantau keadaan sekitar tadi sebelum masuk.

everything was planned. even though they don't know each other



























































































































Dobel ap buwat hari ini 🤸🏻‍♀️

pacar | kim doyoung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang