A

82 16 27
                                    

1. Keluarga.
❄️❄️❄️❄️

"Morning baby," suara barinton itu menyambut pagi seorang gadis dengan rambut acak acakannya

"Morning dad," sapa gadis itu dan berjalan ke arah lemari pendingin

"Kau tak berniat menyapa ibu mu ini, Neve?" Suara seorang wanita dari aplikasi Skype membuat gadis itu tersenyum samar

Ia membawa botol susunya dan meloncati sofa, duduk di sebelah ayahnya. "Selamat pagi mamah ku, ah aku lupa di sana sudah malam," ujar Rineve

"Kesenangan apa lagi yang kau lakukan semalam?" Tanya sang ibunda

"Aku menolong seorang gadis," jawab Rineve lalu meneguk susunya

"Tunggu waktu berkunjung Ibu mu ini Neve, kau akan dihukum habis-habisan karena selalu pergi clubing! Ingat umurmu nona muda, kau belum cukup legal untuk tindakan sok dewasamu," cibir sang ibunda

"Itulah gunanya daddy, mom!" Neve mengedipkan sebelah matanya

Ariasdne Rineve Saverio anak dari pasangan Dylan Saverio dan Pearlerna Nadine, memiliki satu kakak perempuan bernama Elysia Marjeta Nadine serta satu abang angkat berdarah campuran Amerika-Jepang

"Kau akan terkena siraman amukan jika Jeta mendengarnya," cibir Erna

"Kakak ku yang satu itu terlalu sibuk berpura pura, mom. Sebentar lagi pasti dia akan memintaku untuk membantu kesenangan konyolnya. Anakmu benar benar kelainan jiwa, mom!" Seru Neve

"Aku tidak berharap kau lupa kalau kau juga anak ku, Neve." Erna mendengus

"Aku anak daddy," ejek Neve lalu bangkit dari sofa

"Mau kemana?" Tanya Dylan

"Daddy tidak keluar hari ini?" Tanya Rineve balik

"Tidak akan pulang untuk dua hari, kau bisa mengatasi semuanya?" Tanya Dylan kembali dengan penuh kekhawatiran

Rineve terkekeh, "New York menunggu mu dad, kasian rumah bertingkat dengan lahan luas itu kau tinggali demi anakmu yang tak perduli dengan mu," ejek Rineve

"Aku cukup menyesal saat ini, uangku terbuang sia sia. Anakku yang keras kepala itu memilih bersantai di rumah yang tidak lebih besar dari garasi mobil di rumah ku," ujar Dylan dengan tarikan nafas lelah

"Ini tidak akan sempit jika kau tidak membawa puluhan bodyguard tiap mampir, dad!" Kesal Rineve

"Apakah John bekerja dengan baik?" Tanya Dylan tak mengacuhkan kekesalan Rineve

"Sangat baik, hingga bernapas pun harus dipantau," jawab Neve yang tentu saja penuh sindiran

"Baiklah akan ku tambah lima lagi," sahut Dylan

"Daddy?!!" Pekik Neve

"Rumahmu tidak sesempit itu bukan?" Cibir Dylan

"Aku hanya gadis polos berusia lima belas tahun, siapa juga yang akan macam macam dengan ku?"

"Perlu diperjelas, musuhmu lebih banyak dari daddymu ini nak,"

"Mana ada?!"

"Musuhku hanya di dunia bisnis, sedangkan dirimu? Kau memiliki musuh disetiap kalangan dan jenjang usia. Kau berniat membuat perkumpulan hujatan besar besaran, Neve?" Sindir Dylan

"Baiklah, aku mengikuti yang lebih muda. Aku mandi dulu, dad." Neve mengibas ngibaskan tangannya dan melangkah ke kamar mandi tanpa memedulikan lanjutan dari ayahnya itu

Hah? (slow up) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang